Begini cerita sebenarnya sejarah Kerajaan Babilonia kuno. Belus mendirikan sebuah koloni di sungai Efrat, dan menunjuk peramal yang kemudian disebut Kasdim oleh orang Babilonia. Para pendeta Mesir dibebaskan dari pajak dan layanan lainnya kepada negara. Dalam mitologi Yunani, Belus adalah raja Mesir, ayah dari Aegyptus dan Danaus. Istrinya bernama Achiroe, atau Side.
Saudara dari Raja Belus bernama Agenor, dia memerintah Tirus dan Sidon di Phoenicia. Menurut Philipp Karl Buttmann, seroang ahli bahasa Jerman, nama asli Fenisia (Phoenicia) adalah Khna. Fenisia adalah salah satu dari beberapa manusia yang menguasai Kanaan, asal usul leluhur mereka yang disebut Khna atau Canaan. Wilayah Kanaan termasuk daerah pesisir Suriah, Israel dan Lebanon. Orang-orang Yunani selalu menggunakan istilah Khna untuk menyebut tanah Cannan dan Mesir menyebut daerah ini sebagai Kana'an.
Baca juga: Misteri Kerajaan Ratu Saba Belum Terpecahkan
Belus dianggap sebagai raja perkasa yang mendirikan Babilonia kuno. Catatan sejarawan Romawi Eusebius pernah menuliskan, semua wilayah Babilonia pada awalnya air dan disebut laut. Tapi Raja Belus mengakhirinya, dan menyelesaikan tugasnya disetiap wilayah serta membangun Babilonia yang dikelilingi dinding, kemudian pada waktu yang ditentukan dia pergi. Di periode selanjutnya, Nebukadnezar meneruskan dan membangun tembok yang tetap utuh pada masa Kekaisaran Macedonia yang dilengkapi dengan gerbang kuningan.
Kisah Sejarah Kerajaan Babilonia Kuno selengkapnya bisa dilihat dalam video youtube berikut ini: https://youtu.be/N1FgM6AiUz0
Herodotus telah mengunjungi Babilonia dan mengatakan bahwa kota itu ditata seperti persegi. Seluruh kota dikelilingi tembok tebal setinggi 350 meter. Kota ini sudah membangun waduk besar, tanah digali untuk pembuatan batu bata tembok raksasa. Kota ini mempunyai 100 gerbang kuningan, 25 gerbang ditempatkan disetiap empat sisi. Sungai Efrat membagi kota menjadi dua bagian yang dihubungkan dengan jembatan selebar 60 meter. Pusat-pusat kota Babilonia dibangunh benteng, disana didirikan istana para raja dan tempat suci Jupiter.
Baca juga: Misteri Kerajaan Sabak, Dinasti Melayu Tua Berada Di Jambi
Menurut Philo, seorang filsuf tahun 50 M, raja Belus membangun Babilonia 2000 tahun sebelum periode Semiramis, istri Ninus yang naik tahta setelah kematian suaminya dan membawa berbagai karya seni agung serta arsitektur di seluruh kerajaannya. Catatan Diodorus Siculus, Ninus hidup sekitar tahun 1950 SM. Sementara pendahulunya Raja Belus hidup 2000 tahun sebelum Ninus atau sekitar tahun 3950 SM. Ninus yang dikenal Namrud digambarkan sebagai tiran perkasa yang membangun kembali struktur menakjubkan termasuk di Baalbek Lebanon. Pusat kerajaan pertama Namrud adalah Babilonia, Akkad dan Sumeria.
Ayah dari Raja Ninus adalah Cush, dia dikenal sebagai Bel atau Belus, anak dari Ham sekaligus cucu dari Nuh. Dalam tradisi Yunani, Cush dikenal sebagai dewa Hermes, yang berarti Anak Ham. Ham atau Khem artinya 'terbakar' yang akhirnya dijadikan alasan untuk menyembah matahari. Raja Belus mendirikan dinasti kerajaan Babilonia kuno yang memerintah selama berabad-abad. Belus kemudian digulingkan oleh Busiris, seorang raja tiran yang kemudian mengangkat anaknya Ramses menduduki takhta Mesir. Dinasti terpecah, babak baru Mesir dan Babilonia dimulai dari sini.
Baca juga: Nebukadnezar, Raja Gila Yang Menghancurkan Kota Yerusalem
Ribuan tahun kemudian, orang-orang Fenisia mengadopsi sosok Belus sebagai dewa utama, Melqart. Orang-orang Fenisia hidup dan berkembang sebagai pelaut, budaya perdagangan tersebar diseluruh Mediterania, dan mendirikan berbagai kota pelabuhan. Mereka menyembah dewa Melqart, dewa yg mengawasi kota Fenisia dan Tyre (Tirus). Melqart juga disebut sebagai 'Baal Melqart' dan 'Baal Tirus', dianggap sebagai dewa panen, dewa yang membawa sukacita dan sebuah kereta.
Saudara dari Raja Belus bernama Agenor, dia memerintah Tirus dan Sidon di Phoenicia. Menurut Philipp Karl Buttmann, seroang ahli bahasa Jerman, nama asli Fenisia (Phoenicia) adalah Khna. Fenisia adalah salah satu dari beberapa manusia yang menguasai Kanaan, asal usul leluhur mereka yang disebut Khna atau Canaan. Wilayah Kanaan termasuk daerah pesisir Suriah, Israel dan Lebanon. Orang-orang Yunani selalu menggunakan istilah Khna untuk menyebut tanah Cannan dan Mesir menyebut daerah ini sebagai Kana'an.
Sejarah Kerajaan Babilonia Kuno
Sejarah umumnya mengenal Raja Namrud dan Ratu Semiramis sebagai pendiri Babilonia kuno. Tetapi ada beberapa bukti lain yang menyebutkan bahwa Mesir jauh lebih tua. Saat itu Raja Belus dari Mesir pindah kesuatu daerah untuk mendirikan kerajaan baru yang disebut Babilonia kuno. Menurut keterangan Pausanias, seorang ahli bahasa Yunani dan geografi tahun 110 M mengatakan bahwa Raja Belus membesarkan namanya di Mesir. Dia dibebaskan dari pajak sehingga bisa mengabdikan diri untuk mempelajari Astrologi dan mengamati langit. Sementara Sejarawan Yunani, Diodorus Siculus, menceritakan Raja Belus dari Mesir pergi meninggalkan Mesir bersama pengikutnya dan menetap didekat sungai Efrat.Baca juga: Misteri Kerajaan Ratu Saba Belum Terpecahkan
Belus dianggap sebagai raja perkasa yang mendirikan Babilonia kuno. Catatan sejarawan Romawi Eusebius pernah menuliskan, semua wilayah Babilonia pada awalnya air dan disebut laut. Tapi Raja Belus mengakhirinya, dan menyelesaikan tugasnya disetiap wilayah serta membangun Babilonia yang dikelilingi dinding, kemudian pada waktu yang ditentukan dia pergi. Di periode selanjutnya, Nebukadnezar meneruskan dan membangun tembok yang tetap utuh pada masa Kekaisaran Macedonia yang dilengkapi dengan gerbang kuningan.
Kisah Sejarah Kerajaan Babilonia Kuno selengkapnya bisa dilihat dalam video youtube berikut ini: https://youtu.be/N1FgM6AiUz0
Herodotus telah mengunjungi Babilonia dan mengatakan bahwa kota itu ditata seperti persegi. Seluruh kota dikelilingi tembok tebal setinggi 350 meter. Kota ini sudah membangun waduk besar, tanah digali untuk pembuatan batu bata tembok raksasa. Kota ini mempunyai 100 gerbang kuningan, 25 gerbang ditempatkan disetiap empat sisi. Sungai Efrat membagi kota menjadi dua bagian yang dihubungkan dengan jembatan selebar 60 meter. Pusat-pusat kota Babilonia dibangunh benteng, disana didirikan istana para raja dan tempat suci Jupiter.
Baca juga: Misteri Kerajaan Sabak, Dinasti Melayu Tua Berada Di Jambi
Menurut Philo, seorang filsuf tahun 50 M, raja Belus membangun Babilonia 2000 tahun sebelum periode Semiramis, istri Ninus yang naik tahta setelah kematian suaminya dan membawa berbagai karya seni agung serta arsitektur di seluruh kerajaannya. Catatan Diodorus Siculus, Ninus hidup sekitar tahun 1950 SM. Sementara pendahulunya Raja Belus hidup 2000 tahun sebelum Ninus atau sekitar tahun 3950 SM. Ninus yang dikenal Namrud digambarkan sebagai tiran perkasa yang membangun kembali struktur menakjubkan termasuk di Baalbek Lebanon. Pusat kerajaan pertama Namrud adalah Babilonia, Akkad dan Sumeria.
Ayah dari Raja Ninus adalah Cush, dia dikenal sebagai Bel atau Belus, anak dari Ham sekaligus cucu dari Nuh. Dalam tradisi Yunani, Cush dikenal sebagai dewa Hermes, yang berarti Anak Ham. Ham atau Khem artinya 'terbakar' yang akhirnya dijadikan alasan untuk menyembah matahari. Raja Belus mendirikan dinasti kerajaan Babilonia kuno yang memerintah selama berabad-abad. Belus kemudian digulingkan oleh Busiris, seorang raja tiran yang kemudian mengangkat anaknya Ramses menduduki takhta Mesir. Dinasti terpecah, babak baru Mesir dan Babilonia dimulai dari sini.
Baca juga: Nebukadnezar, Raja Gila Yang Menghancurkan Kota Yerusalem
Ribuan tahun kemudian, orang-orang Fenisia mengadopsi sosok Belus sebagai dewa utama, Melqart. Orang-orang Fenisia hidup dan berkembang sebagai pelaut, budaya perdagangan tersebar diseluruh Mediterania, dan mendirikan berbagai kota pelabuhan. Mereka menyembah dewa Melqart, dewa yg mengawasi kota Fenisia dan Tyre (Tirus). Melqart juga disebut sebagai 'Baal Melqart' dan 'Baal Tirus', dianggap sebagai dewa panen, dewa yang membawa sukacita dan sebuah kereta.
Referensi
- Bibliotheca by Diodorus Siculus.
- Chronological Antiquities, by John Jackson, 1752.
- Ancient Egypt, by Philip Steele 2002