Mitos dari Tibet mengisahkan sebuah kerajaan misterius yang disebut Shambhala. Kerajaan rahasia Shambhala tersembunyi dibalik puncak salju Tibet utara, dimana ajaran suci yang dikenal Kalachakra terjaga dan terawetkan oleh para Lama. Kalachakra ini berisi nubuat tentang raja masa depan Shambhala dengan pasukan besar untuk membebaskan dunia dari tirani dan ketidak adilan yang selanjutnya akan membawa zaman keemasan.
Ajaran dan praktik penyembuhan Shambhala jauh lebih tua daripada agama-agama yang ada saat ini. Shambhala menjadi kepercayaan adat, tradisi perdukunan Alti-Himalayan, yang terus diajarkan untuk kepentingan umat manusia. Menurut kepercayaan Buddhis dan Hindu, Shambala adalah sebuah kerajaan misterius yang tersembunyi di antara Gunung Himalaya dan Gurun Gobi. Sebutan lain yang merujuk pada Shambhala adalah Agartha, Garden of Eden, El Dorado, dan Shangri La.
Rahasia Shambala Dan Asal Usul
Menurut legenda, rahasia Shambhala dikuasai oleh Maitreya, sosok Buddha di masa depan. Nubuat Tantra Kalacakra menyebutkan bahwa ketika dunia memasuki peperangan dan keserakahan, semua hilang. Raja Kalki ke-25 akan muncul dari Shambhala dengan pasukan besar untuk mengalahkan Pasukan Gelap yang mengantar zaman keemasan diseluruh dunia. Alexandre Berzin memperkirakan nubuat ini akan terjadi pada tahun 2424.
Raja Manjusrikirti mengajarkan Buddhisme pada tahun 159 SM dan memerintah kerajaan dengan pengikut agama Mleccha, dan pengikutnya menyembah matahari. Pada akhirnya dia diusir oleh 20,000 orang pengikut ajaran 'Surya Samadhi' dari wilayahnya. Karena tidak sepaham, para Resi, penerawang, orang bijak dan orang-orang kudus, menyatakan tetap setia pada Dewa Matahari.
Manjusrikirti meminta mereka untuk kembali bertobat. Beberapa diantaranya mengikuti ajarannya dan pindah ke kota lain yang disebut Shambhallah. Kemudian dia memulai ajaran Kalachakra di bawah pemerintahannya. Pada tahun 59 SM, dia turun tahta dan diturunkan kepada putranya, Pundarika, kemudian meninggal.
Literatur Buddhis mengatakan bahwa Shambhala hanya bisa dicapai dengan perjalanan panjang dan sulit di padang gurun dan pegunungan. Mereka harus memiliki persiapan spiritual agar dapat menemukannya. Banyak diantara mereka yang menemukan badai menyilaukan, gunung kosong, atau bahkan disertai kematian.
Mongolia dihiasi dengan pegunungan eksotis dan dataran tinggi yang menyimpan misteri tak terbatas. Wilayah ini dijaga para Lama merah dan Lama kuning. Penguasa Lhasa dan Urga menjaga misteri ribuan tahun, para orang tua di perbatasan Amyl (wilayah penduduk Soyot, Okinsky District) mengatakan sebuah legenda tua bahwa suku Mongolia berusaha melarikan diri dari Genghis Khan. Kemudian mereka bersembunyi di negeri bawah tanah.
Di dekat danau Khovsgol inilah terdapat pintu jalan memasuki kerajaan. Setelah keluar dari pintu ini, para biksu memotong lidahnya untuk mencegah berbicara tentang misteri dunia bawah. Dimasa tuanya mereka kembali ke pintu masuk gua dan menghilang ke dunia bawah.
Di Cina dan Eskimo juga menceritakan legenda yang sama, disana terdapat pintu di Utara menuju dunia bawah tanah. Tempat ini merupakan surga dan sebagai asal usul nenek moyang mereka. Legenda Eskimo juga menyatakan bahwa surga bawah tanah sebagai tempat cahaya abadi dimana matahari tidak pernah terbenam.
Pintu Rahasia Shambhala Di Asia
Lebih dari enam ribu tahun yang lalu, orang-orang suci menghilang ke bumi diikuti dengan suku-nya dan tidak pernah kembali. Dunia bawah juga dikunjungi orang lain seperti Cakya-Muni, Undur Ghengen, Paspa, raja Babur dan lain-lain, tidak ada yang tahu dimana mereka menemukan pintu masuk, beberapa sumber mengatakan di Afghanistan, Pakistan, India, dan tentunya di Tibet.
Penguasa Ourga dan Lhasa mengirim duta kepada Raja Dunia Bawah, dan mereka tidak bisa menghubunginya. Tetapi seorang Lama Tibet, setelah pertempuran dengan Olets, datang ke sebuah gua dan menuliskan prasasti yang mengisyaratkan pintu menuju ke Shamballa.
Suatu ketika pemimpin Chum Chang mengirim Pangeran Pounzig sebagai duta besar untuk raja Shamballah. Sang pangeran kembali dengan surat yang ditujukan untuk Dalai Lama Lhasa. Keberhasilan ini membuatnya ingin mengirim surat untuk kedua kalinya, tapi duta itu tidak pernah kembali.
Nicholas Roerich (1874-1947) pernah melakukan perjalanan melalui China dan Mongolia ke perbatasan Tibet ditahun 1925 hingga 1928. Seorang Lama mengatakan:
Shambhala jauh melampaui laut. Sebuah tempat surgawi agung. Ini tidak ada hubungannya dengan Bumi kita.... Hanya di beberapa tempat, jauh di Utara, bisa dibedakan melalui sinar gemilang terpancar dari Shambhala. Shambhala merupakan lembah yang jauh, tersembunyi di tengah-tengah pegunungan tinggi, dengan air panas dan kaya vegetasi.
Salah satu teks mengatakan bahwa kerajaan Shambhala berbentuk bulat, tetapi biasanya digambarkan sebagai bunga teratai delapan kelopak, simbol cakra jantung. Mitologi Tibet menyebutkan bahwa kerajaan Shambhala ada di dalam hati.
Baca juga: Agharta, Dunia Bawah Tanah Dibangun Atlantis
Shambhala disebut-sebut terletak di salah satu tempat, beberapa orang mengatakan berada di Tibet yang mungkin saja di pegunungan Kunlun, wilayah sekitar Mongolia dan Sinkiang provinsi Cina. Tetapi kebanyakan meyakini bahwa Shambhala berada di Siberia atau wilayah Rusia.
Para biksu meyakini kerajaan rahasia Shambhala tersembunyi ditempat terpencil, sebuah tempat tak berpenghuni di Arktik, juga disebut berada di Kutub Utara yang dikelilingi oleh pegunungan es. Dan beberapa diantaranya meyakini bahwa Shambhala berada di luar bumi atau dimensi lain.
Referensi
- The Myth of Freedom (Shambhala Classics), by Chogyam Trungpa, 2002
- A Journey to the Earth's Interior, by Marshall B Gardner, Health Research, June 1974.
- Beasts, Men, and Gods, by Ferdinand Ossendowski, CreateSpace Independent Publishing Platform, September 2013