Pada tahun 450, Marcianus berhenti membayar upeti kepada orang Hun yang menduduki wilayah barat. Attila kemudian membuat rencana besar untuk menaklukan Konstantinopel dan mendapatkan upeti itu kembali. Rencana penyerangan ini disusun ketika meninggalkan Italia dan kembali ke istananya. Tetapi sebelum rencananya berjalan, Attila tewas misterius dimalam pengantin bersama istri mudanya.
Bangsa Hun adalah orang nomaden yang tinggal di Asia Tengah, Kaukasus, dan Eropa Timur. Mereka hidup antara abad ke 4 dan 6 Masehi. Mereka pertama kali tinggal di sebelah timur Sungai Volga, di daerah Scythia. Kedatangan orang Hun kabarnya berasal dari migrasi orang Iran, yang disebut Alans. Pada tahun 370, mereka menguasai Volga dan mendirikan wilayah yang luas.
Mereka menaklukkan Goth dan orang Jerman lainnya yang tinggal di luar perbatasan Romawi. Serangan Hun menyebabkan banyak orang melarikan diri ke wilayah Romawi. Di bawah Raja Attila, Hun menyerang dan menghancurkan ke Kekaisaran Romawi Timur. Pada tahun 451, bangsa Hun menyerbu provinsi Romawi Barat yang disebut Gaul. Mereka bertempur melawan pasukan Romawi dan Visigoth pada Pertempuran Catalaunian, di pertempuran ini pasukan Hun kalah. Kemudian pada tahun 452 Attila menyerbu Italia.
Baca juga: Kematian Alexander Agung Diracun Dengan Minuman Keras
Versi kedua dikatakan bahwa Attila ditusuk pisau oleh istrinya. Dia sengaja membunuh Attila sebagai pembalasan atas kematian saudara-saudaranya. Tetapi kebanyakan sejarawan menolak kisah ini karena mungkin dibuat sebagai isu oleh Kaisar Marcianus dan menggunakannya sebagai kekuatan politik di balik kematian Attila. Mungkin saja Attila dibunuh oleh istri barunya yang bersekongkol dengan Marcianus, kemudian pembunuhan itu ditutupi oleh para penjaga.
Pemakaman Attila dilakukan sesuai tradisi bangsa Hun, mereka tidak meratap tetapi dengan cara memotong rambut panjang, menyayat pipi hingga darah. Tubuhnya ditempatkan di tengah-tengah dalam tenda sutra. Para penunggang kuda berputar-putar mengelilinginya sebagai upacara penghormatan terakhir pasukan berkuda. Jasadnya dimakamkan pada malam hari dengan oranamen langka dan berhiaskan permata, dan beberapa kekayaan ikut dimasukkan kedalam makamnya. Peti mati pertama terbuat dari emas, peti kedua terbuat dari perak, dan peti ketiga terbuat dari besi.
Baca juga: Kisah Kematian Genghis Khan Dan Pemakaman Jasadnya
Setelah kematian Attila pada tahun 453, bangsa Hun tidak lagi menjadi ancaman besar bagi Romawi dan mereka kehilangan banyak kerajaan setelah Pertempuran Nedao ditahun 454. Kematian Attila menyebabkan runtuhnya Kekaisaran Hun, tiga putranya saling bertempur, pasukan terpecah dan mendukung salah satu anaknya.
Attila dan Jenghis Khan, dua sosok ini dianggap sangat menakutkan bagi dunia, terutama bangsa Eropa. Mereka tak hanya menguasai, tetapi juga merampok negeri-negeri yang ditaklukan. Karena kesamaan karakter dan sifatnya, banyak orang mengaitkan bahwa Jenghis Khan adalah keturunan Attila. Padahal tidak ada bukti yang menguatkan dugaan ini. Keturunan Attila dikenal dengan nama mirip tetapi sulit menemukan cara yang bisa memverifikasi keturunannya. Saat ini salah satu klaim keturunan Attila yang bisa dibuktikan tertulis dalam manuskrip Petrograd, mereka adalah suku-suku Nominalia dari Khans Bulgaria.
Feast of Attila, Wikimedia Commons |
Mereka menaklukkan Goth dan orang Jerman lainnya yang tinggal di luar perbatasan Romawi. Serangan Hun menyebabkan banyak orang melarikan diri ke wilayah Romawi. Di bawah Raja Attila, Hun menyerang dan menghancurkan ke Kekaisaran Romawi Timur. Pada tahun 451, bangsa Hun menyerbu provinsi Romawi Barat yang disebut Gaul. Mereka bertempur melawan pasukan Romawi dan Visigoth pada Pertempuran Catalaunian, di pertempuran ini pasukan Hun kalah. Kemudian pada tahun 452 Attila menyerbu Italia.
Attila Tewas Di Malam Pengantin
Ada beberapa versi yang menceritakan tentang kematian misterius Attila. Diantaranya catatan Priscus yang mengatakan bahwa Attila sedang merayakan pesta pernikahannya yang terakhir. Pengantinnya seorang wanita muda cantik Ildico yang diduga berasal dari Gotik atau bangsa Jerman. Di malam pertama pernikahannya, dia mendadak mimisan dan tersedak hingga pingsan dan tewas. Di pagi hari, pelayan mendobrak pintu dan menemukan mayatnya terbaring berdarah tanpa luka, sementara istrinya menangis dibalik kerudung. Penyebabnya diduga karena mengalami perdarahan internal setelah kebanyakan minum hingga pembuluh darahnya pecah, tersedak darahnya sendiri dan tewas.Baca juga: Kematian Alexander Agung Diracun Dengan Minuman Keras
Versi kedua dikatakan bahwa Attila ditusuk pisau oleh istrinya. Dia sengaja membunuh Attila sebagai pembalasan atas kematian saudara-saudaranya. Tetapi kebanyakan sejarawan menolak kisah ini karena mungkin dibuat sebagai isu oleh Kaisar Marcianus dan menggunakannya sebagai kekuatan politik di balik kematian Attila. Mungkin saja Attila dibunuh oleh istri barunya yang bersekongkol dengan Marcianus, kemudian pembunuhan itu ditutupi oleh para penjaga.
Pemakaman Attila dilakukan sesuai tradisi bangsa Hun, mereka tidak meratap tetapi dengan cara memotong rambut panjang, menyayat pipi hingga darah. Tubuhnya ditempatkan di tengah-tengah dalam tenda sutra. Para penunggang kuda berputar-putar mengelilinginya sebagai upacara penghormatan terakhir pasukan berkuda. Jasadnya dimakamkan pada malam hari dengan oranamen langka dan berhiaskan permata, dan beberapa kekayaan ikut dimasukkan kedalam makamnya. Peti mati pertama terbuat dari emas, peti kedua terbuat dari perak, dan peti ketiga terbuat dari besi.
Attila Leluhur Jenghis Khan?
Bagian yang paling menarik dari prosesi pemakaman ini adalah kerahasiaan lokasi. Ketika dimakamkan, pasukan yang menjaga membunuh orang-orang yang ditunjuk untuk menggali pemakaman. Pekerja-pekerja ini juga ikut dimakamkan tak jauh dari pemakaman Attila. Prosesi ini hampir mirip dengan kisah pemakaman Jenghis Khan, dia dimakamkan didasar sungai dengan cara mengalihkan aliran airnya selama penggalian. Sampai saat ini, makam Attila tidak ditemukan, dikabarkan dia beristirahat dibawah sungai Asia.Baca juga: Kisah Kematian Genghis Khan Dan Pemakaman Jasadnya
Setelah kematian Attila pada tahun 453, bangsa Hun tidak lagi menjadi ancaman besar bagi Romawi dan mereka kehilangan banyak kerajaan setelah Pertempuran Nedao ditahun 454. Kematian Attila menyebabkan runtuhnya Kekaisaran Hun, tiga putranya saling bertempur, pasukan terpecah dan mendukung salah satu anaknya.
Attila dan Jenghis Khan, dua sosok ini dianggap sangat menakutkan bagi dunia, terutama bangsa Eropa. Mereka tak hanya menguasai, tetapi juga merampok negeri-negeri yang ditaklukan. Karena kesamaan karakter dan sifatnya, banyak orang mengaitkan bahwa Jenghis Khan adalah keturunan Attila. Padahal tidak ada bukti yang menguatkan dugaan ini. Keturunan Attila dikenal dengan nama mirip tetapi sulit menemukan cara yang bisa memverifikasi keturunannya. Saat ini salah satu klaim keturunan Attila yang bisa dibuktikan tertulis dalam manuskrip Petrograd, mereka adalah suku-suku Nominalia dari Khans Bulgaria.
Referensi
- The Huns, Peoples of Europe Series. Thompson, 1948
- The Night Attila Died: Solving the Murder of Attila the Hun. Babcock, 2005.