Inilah isi surat Raja Sriwijaya yang meminta khalifah Bani Umayyah untuk mengirimkan misionaris ke negerinya agar bisa mengajarkan Islam. Saat itu khalifah yang berkuasa adalah Umar bin Abdul Aziz atau disebut juga Umar II, dia adalah sosok khalifah yang berkuasa dari tahun 717 sampai 720. Waktu itu dia memimpin diusia 35 tahun, memang masa kepemimpinannya tidak lama sekitar 2–3 tahun. Dia adalah sepupu dari khalifah sebelumnya, Sulaiman, dan dia juga termasuk salah satu khalifah yang paling dikenal dalam sejarah Islam sebagai sosok yang saleh.
Islam berkembang hingga ke timur dimulai dari migrasi ke Tibet pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz, sekitar tahun 720. Waktu itu delegasi dari Tibet dan Cina meminta misionaris muslim datang ke wilayah itu. Khalifah mengirim Salah bin Abdullah Hanafi untuk berdakwah ke Tibet. Banyak imigran muslim dari Kashmir memasuki Tibet hingga sekitar abad ke-12, selain itu perkembangan Islam melalui perkawinan hingga komunitas cukup besar di sekitar kota Lhasa.
Muslim Tibet awalnya berasal dari Cina, Kashmir, Ladakh dan Nepal yang dikenal sebagai Khache. Wilayah ini perlahan-lahan dibangun Mesjid diantaranya di Lhasa, Shigatse, dan Tsethang. Dalai Lama ke-5 memberi hak istimewa kepada umat muslim Tibet, mereka diizinkan untuk menyelesaikan urusan sesuai dengan Hukum Islam. Dibebaskan dari aturan tanpa campur tangan umat Buddha, dan diberi tempat pemakaman sendiri. Tetapi semua itu berubah ketika Cina mulai menginvasi Tibet pada tahun 1959. Banyak umat muslim dianiaya dan melarikan diri, diantaranya ke Kashmir.
Baca juga: Lukisan 14 Nabi Dan Rasul Peninggalan Nabi Adam Temuan Raja Zulkarnain
Ada pula kesaksian lain dari Abu Zaid Hasan yang berasal dari Persia mengatakan bahwa Sriwijaya adalah negara maju dalam bidang agraris. Mereka menyebutnya Kerajaan Zabaj yang subur dan kekuasaaannya luas hingga ke seberang lautan.
Menurut sejarah, Raja Sriwijaya juga pernah mengirimkan surat kepada khalifah Bani Umayyah. Surat pertama dikirim kepada Mu'awiyah bin Abu Sufyan, dan yang kedua kepada 'Umar bin 'Abdul 'Aziz. Surat kedua ini telah didokumentasikan oleh Abd Rabbih sekitar tahun 860 dalam karyanya Al-Iqdul Farid.
Baca juga: Rempah Indonesia Dikirim Ke Romawi 2000 Tahun Lalu
Isinya kira-kira begini:
Raja Sri Indrawarman diperkirakan masuk Islam pada tahun 718. Dalam Al Nujum Al Jazirah Fi Muluk Misr wa Al-Qahirah yang di Ta’lif oleh Jamaludin Abi Al-Mahasin Yusuf Ibnu Taghri Birdi Al Atabiki (1950): Pada akhir surat tertulis "Saya mengirim hadiah jebat (musk), batu ratna, dupa dan barus. Terimalah dari saudara Islammu."
Avadana Ship and Crew, Wikimedia Commons |
Muslim Tibet awalnya berasal dari Cina, Kashmir, Ladakh dan Nepal yang dikenal sebagai Khache. Wilayah ini perlahan-lahan dibangun Mesjid diantaranya di Lhasa, Shigatse, dan Tsethang. Dalai Lama ke-5 memberi hak istimewa kepada umat muslim Tibet, mereka diizinkan untuk menyelesaikan urusan sesuai dengan Hukum Islam. Dibebaskan dari aturan tanpa campur tangan umat Buddha, dan diberi tempat pemakaman sendiri. Tetapi semua itu berubah ketika Cina mulai menginvasi Tibet pada tahun 1959. Banyak umat muslim dianiaya dan melarikan diri, diantaranya ke Kashmir.
Isi Surat Raja Sriwijaya
Penyebaran Islam tidak hanya ke timur tetapi juga meluas hingga ke tenggara. Berdasarkan catatan dari Arab, Sriwijaya disebut dengan nama Sribuza. Pada tahun 955, Al Masudi, menulis catatan tentang Sriwijaya adalah sebuah kerajaan besar yang kaya raya, dan pasukannya sangat banyak. Kapal tercepat dalam waktu dua tahun pun tidak sanggup mengelilingi seluruh pulau wilayahnya. Hasil bumi kerajaan ini adalah kapur barus, kayu gaharu, kayu cendana, cengkeh, pala, kapulaga, gambir dan hasil bumi lainya.Baca juga: Lukisan 14 Nabi Dan Rasul Peninggalan Nabi Adam Temuan Raja Zulkarnain
Ada pula kesaksian lain dari Abu Zaid Hasan yang berasal dari Persia mengatakan bahwa Sriwijaya adalah negara maju dalam bidang agraris. Mereka menyebutnya Kerajaan Zabaj yang subur dan kekuasaaannya luas hingga ke seberang lautan.
Menurut sejarah, Raja Sriwijaya juga pernah mengirimkan surat kepada khalifah Bani Umayyah. Surat pertama dikirim kepada Mu'awiyah bin Abu Sufyan, dan yang kedua kepada 'Umar bin 'Abdul 'Aziz. Surat kedua ini telah didokumentasikan oleh Abd Rabbih sekitar tahun 860 dalam karyanya Al-Iqdul Farid.
Baca juga: Rempah Indonesia Dikirim Ke Romawi 2000 Tahun Lalu
Isinya kira-kira begini:
Dari Rajadiraja, keturunan seribu raja. Kepada Raja Arab yang tidak menyekutukan tuhan-tuhan yang lain dengan Tuhan. Saya telah mengirimkan hadiah kepada Anda, yang sebenarnya merupakan hadiah yang tak begitu banyak, tetapi sekadar tanda persahabatan. Dan saya ingin Anda mengirimkan kepada saya seseorang yang dapat mengajarkan Islam, dan menjelaskan kepada saya hukum-hukumnya.
Raja Sri Indrawarman diperkirakan masuk Islam pada tahun 718. Dalam Al Nujum Al Jazirah Fi Muluk Misr wa Al-Qahirah yang di Ta’lif oleh Jamaludin Abi Al-Mahasin Yusuf Ibnu Taghri Birdi Al Atabiki (1950): Pada akhir surat tertulis "Saya mengirim hadiah jebat (musk), batu ratna, dupa dan barus. Terimalah dari saudara Islammu."
Referensi
- Al-Hind: The Making of the Indo-Islamic World. By Wink, André (2002)
- Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII. By Azra, Azyumardi (2004)