Legenda Jiraiya awalnya dikenal nama Ogata Shuma Hiroyuki, karakternya digambarkan sebagai seorang penunggang katak. Cerita ini berasal dari Jepang yang disebut legenda 'Jiraiya Goketsu Monogatari' atau 'Tale of the Gallant Jiraiya'. Pertama kali novel ini diterbitkan tahun 1839, kemudian menjadi43 novel serial. Jiraiya juga dilukis, dipentaskan kedalam drama kabuki, termasuk film klasik, dan sekarang dikisahkan kedalam manga.
Film klasik 'Jiraiya the Hero' pernah diproduksi tahun 1921 oleh Shozo Makino. Kemudian pada tahun 1966, film ini diangkat kembali dengan judul 'The Magic Serpent'. Versi novel Jiraiya pernah di pentaskan dalam drama Kabuki yang di sutradarai Kawatake Mokuami, ditayangkan perdana di Edo pada tahun 1852.
Menurut legenda, ular raksasa yang jahat kerap memangsa manusia dan berambisi menguasai seluruh wilayah. Dia berencana untuk mengendalikan klan Tsukikage yang saat itu berpengaruh. Suatu hari, ular itu menyerang Tsukikage Miyukinosuke, pemimpin klan sekaligus Shogun wilayah itu. Tetapi saat itu Orochimaru datang secara misterius menyelamatkannya. Oleh karena hutang budi, dia mengangkat Orochimaru sebagai seorang putra. Sebenarnya Orochimaru telah lama dirasuki sihir siluman ular yang menyerang mereka. Siluman ini menciptakan sandiwara yang sempurna sehingga Orochimaru berhasil masuk kedalam klan Tsukikage.
Baca juga: Legenda Rubah Ekor Sembilan, Kyubi no Kitsune
Sementara pemimpin klan Ogata dan Matsuura memegang dua stempel kekuasaan dalam pemerintahan. Siasat ular menginginkan kedua orang ini keluar dari pemerintahan, merekapun di fitnah. Tsukikage percaya bahwa sekutu mereka melakukan kudeta. Dia kemudian memerintahkan kedua pemimpin klan melepaskan segel sebelum melenyapkan mereka. Pasukannya kemudian melemparkan dua bayi ke jurang, mereka adalah Jiraiya dan Tsunade. Dengan melenyapkan keturunan keduanya, tidak ada lagi penerus klan Ogata dan Matsura di pemerintahan.
Tetapi nasib berkehendak lain, kedua bayi ini diselamatkan oleh seorang pertapa bernama Senso Dojin, diapun membesarkan keduanya. Bertahun-tahun mereka dibesarkan dan dilatih Senso Dojin sehingga keduanya menguasai ilmu katak dan siput. Jiraiya dan Tsunade bertekad mengembalikan kehormatan klan mereka, dengan mencari Nakirimaru, pedang pemecah ombak. Dalam pengembaraan itu, mereka bertemu dan bertarung dengan Orochimaru, Jiraiya pun terluka. Satu-satunya penangkal racun ular adalah mencari darah seorang gadis yang lahir pada tahun, hari dan jam shio ular.
Baca juga: Kisah Kaisar Heraclius Romawi Mencuci Kaki Rasulullah
Mereka terus melanjutkan perjalanan dengan kondisi Jiraiya terluka. Ketika memasuki wilayah Echigo, mereka bertemu Ayame, putri angkat penduduk dari klan Tsukikage. Wanita ini tak lain adalah saudara perempuan Jiraiya yang juga selamat selama pembantaian klan. Adiknya ini seorang gadis yang lahir pada tahun, hari dan jam shio ular. Dia pun sadar dan mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan saudaranya, Jiraiya. Darahnya menjadi penawar racun yang hampir membunuh Jiraiya.
Selama bertahun-tahun mereka mengembara, akhirnya Jiraiya dan Tsunade menemukan pedang Nakimaru di Lembah Neraka. Mereka mencari Orochimaru, duet maut ini berhasil memojokkan Orochimaru dengan pedang dan mengusir roh ular jahat dari tubuh Orochimaru. Akibatnya, Orochimaru tidak pernah lagi kerasukan dan sihir ularnya menghilang. Dia sadar dan diampuni karena kejahatannya atas permintaan Jiraiya ke Shogun. Sejak saat itu hak atas klan Ogata dan Matsura telah dikembalikan, ketiga klan akhirnya hidup damai.
Kisah ini merupakan salah satu versi legenda Jiraiya yang tentunya tidak sama dengan cerita anime. Dalam versi lain diceritakan bahwa Jiraiya jatuh cinta dan menikah dengan Tsunade. Dia seorang gadis muda cantik yang menguasai sihir mengubah bentuk menjadi siput.
Kisah legenda Jiraiya selengkapnya bisa dilihat dalam video youtube berikut ini: https://youtu.be/tjI7lxga_kM
Film klasik 'Jiraiya the Hero' pernah diproduksi tahun 1921 oleh Shozo Makino. Kemudian pada tahun 1966, film ini diangkat kembali dengan judul 'The Magic Serpent'. Versi novel Jiraiya pernah di pentaskan dalam drama Kabuki yang di sutradarai Kawatake Mokuami, ditayangkan perdana di Edo pada tahun 1852.
Legenda Jiraiya Dan Tsunade
Legenda menceritakan, Jiraiya adalah seorang ninja yang menggunakan sihir pengubah bentuk untuk berubah menjadi katak raksasa. Dia juga sebagai pewaris klan Ogata yang perkasa di Kyushu. Kyushu adalah salah satu pulau terbesar ketiga dari lima pulau utama Jepang. Musuh utamanya adalah ular dan pengikut Orochimaru, seorang yang mampu mengubah bentuknya menjadi ular raksasa.Menurut legenda, ular raksasa yang jahat kerap memangsa manusia dan berambisi menguasai seluruh wilayah. Dia berencana untuk mengendalikan klan Tsukikage yang saat itu berpengaruh. Suatu hari, ular itu menyerang Tsukikage Miyukinosuke, pemimpin klan sekaligus Shogun wilayah itu. Tetapi saat itu Orochimaru datang secara misterius menyelamatkannya. Oleh karena hutang budi, dia mengangkat Orochimaru sebagai seorang putra. Sebenarnya Orochimaru telah lama dirasuki sihir siluman ular yang menyerang mereka. Siluman ini menciptakan sandiwara yang sempurna sehingga Orochimaru berhasil masuk kedalam klan Tsukikage.
Baca juga: Legenda Rubah Ekor Sembilan, Kyubi no Kitsune
Sementara pemimpin klan Ogata dan Matsuura memegang dua stempel kekuasaan dalam pemerintahan. Siasat ular menginginkan kedua orang ini keluar dari pemerintahan, merekapun di fitnah. Tsukikage percaya bahwa sekutu mereka melakukan kudeta. Dia kemudian memerintahkan kedua pemimpin klan melepaskan segel sebelum melenyapkan mereka. Pasukannya kemudian melemparkan dua bayi ke jurang, mereka adalah Jiraiya dan Tsunade. Dengan melenyapkan keturunan keduanya, tidak ada lagi penerus klan Ogata dan Matsura di pemerintahan.
Tetapi nasib berkehendak lain, kedua bayi ini diselamatkan oleh seorang pertapa bernama Senso Dojin, diapun membesarkan keduanya. Bertahun-tahun mereka dibesarkan dan dilatih Senso Dojin sehingga keduanya menguasai ilmu katak dan siput. Jiraiya dan Tsunade bertekad mengembalikan kehormatan klan mereka, dengan mencari Nakirimaru, pedang pemecah ombak. Dalam pengembaraan itu, mereka bertemu dan bertarung dengan Orochimaru, Jiraiya pun terluka. Satu-satunya penangkal racun ular adalah mencari darah seorang gadis yang lahir pada tahun, hari dan jam shio ular.
Baca juga: Kisah Kaisar Heraclius Romawi Mencuci Kaki Rasulullah
Mereka terus melanjutkan perjalanan dengan kondisi Jiraiya terluka. Ketika memasuki wilayah Echigo, mereka bertemu Ayame, putri angkat penduduk dari klan Tsukikage. Wanita ini tak lain adalah saudara perempuan Jiraiya yang juga selamat selama pembantaian klan. Adiknya ini seorang gadis yang lahir pada tahun, hari dan jam shio ular. Dia pun sadar dan mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan saudaranya, Jiraiya. Darahnya menjadi penawar racun yang hampir membunuh Jiraiya.
Selama bertahun-tahun mereka mengembara, akhirnya Jiraiya dan Tsunade menemukan pedang Nakimaru di Lembah Neraka. Mereka mencari Orochimaru, duet maut ini berhasil memojokkan Orochimaru dengan pedang dan mengusir roh ular jahat dari tubuh Orochimaru. Akibatnya, Orochimaru tidak pernah lagi kerasukan dan sihir ularnya menghilang. Dia sadar dan diampuni karena kejahatannya atas permintaan Jiraiya ke Shogun. Sejak saat itu hak atas klan Ogata dan Matsura telah dikembalikan, ketiga klan akhirnya hidup damai.
Kisah ini merupakan salah satu versi legenda Jiraiya yang tentunya tidak sama dengan cerita anime. Dalam versi lain diceritakan bahwa Jiraiya jatuh cinta dan menikah dengan Tsunade. Dia seorang gadis muda cantik yang menguasai sihir mengubah bentuk menjadi siput.
Kisah legenda Jiraiya selengkapnya bisa dilihat dalam video youtube berikut ini: https://youtu.be/tjI7lxga_kM