Inilah kisah Kaisar Heraclius, satu-satunya Kaisar Romawi yang diceritakan dalam literatur Islam. Tradisi muslim saat itu menganggap bahwa dia adalah penguasa yang adil dan saleh. Diceritakan bahwa dirinya pernah menulis surat kepada nabi Muhammad dan mencoba mengakui Islam sebagai agama yang benar dan Muhammad diutus sebagai nabi. Kisah Heraclius sampai saat ini masih menjadi kontroversi, apakah dia benar-benar mengikuti ajaran Islam dan mendukung perkembangan Islam saat itu, atau dikalahkan tentara Muslim.
Heraclius adalah Kaisar Kekaisaran Bizantium dari tahun 610 hingga 641. Pemerintahan Heraclius sempat terancam di berbagai perbatasan, sehingga dia ikut dalam perang Bizantium-Sasanian tahun 602-628 melawan Persia. Setelah itu, dia juga kehilangan wilayah kekuasaan karena penaklukan Muslim yang muncul dari Semenanjung Arab. Pada tahun 634, tentara Muslim menyerang Siria Romawi dan mengalahkan Theodore, saudara Heraclius. Tidak hanya itu, mereka juga menaklukkan Mesopotamia, Armenia dan Mesir.
Baca juga: Wabah Penyakit Mematikan Yang Mengguncang Eropa
Kebetulan Abu Sufyan sedang berada disana dalam urusan bisnis, dia adalah salah seorang pemimpin utama Bani Quraisy di Mekkah yang sangat menentang Muhammad, kemudian memeluk Islam. Keturunan Abu Sufyan kemudian mendirikan dinasti Umayyah yang memerintah dunia Islam antara tahun 661–750. Dia pun dipanggil menghadap dan menjawab pertanyaan Kaisar.
Singkat cerita, Heraclius kagum dengan semua jawaban Abu Sufyan. Heraclius berdiri dan berkata; "Jika semua yang kau katakan itu benar, maka aku yakin bahwa Kerajaan Nabi ini akan mencapai wilayahku. Aku yakin seorang nabi akan datang, tetapi aku tidak tahu bahwa dia akan lahir di Saudi. Jika aku pergi ke sana, aku akan memeluk Islam dan mencuci kaki Nabi dengan tanganku sendiri."
Baca juga: Kisah Nabi Idris Membangun Piramida Mesir
Diceritakan bahwa Heraclius juga pernah menulis surat: "Saya telah menerima surat dan duta besar Anda, dan saya bersaksi bahwa Anda adalah utusan Tuhan yang ditemukan dalam Perjanjian Baru kami. Menurut El-Cheikh, kisah Heraclius menambahkan sedikit pengetahuan tentang sejarah kaisar yang berusaha melegitimasi status Muhammad sebagai seorang nabi.
Kisah ini bertentangan dengan sebuah puisi yang disebut Swahili Utendi wa Tambuka, disusun pada tahun 1728 di Pulau Pate, lepas pantai Kenya. Dalam karya itu, Heraclius digambarkan sebagai sosok yang menolak permintaan Nabi untuk melepaskan keyakinannya pada agama Kristen. Karena alasan itu dia dikalahkan oleh pasukan Muslim. Dalam Surah Ar-Rum ayat 2-4 disebutkan:
Baca juga: Kisah Nabi Khidir Membangunkan Raja Persia Yang Mati
Bangsa Romawi telah dikalahkan, di negeri yang terdekat dan mereka setelah kekalahannya itu akan menang, dalam beberapa tahun. Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah. Dan pada hari itu bergembiralah orang-orang yang beriman,
Menurut Ibn Kathir, Heraclius adalah salah satu dari orang-orang paling bijaksana dan termasuk di antara raja-raja yang paling tegas, lihai, dan banyak berpendapat. Ia memerintah orang-orang Romawi dengan kepemimpinan dan kemegahan yang hebat.
Kisah Kaisar Heraclius Romawi selengkapnya bisa dilihat dalam video youtube berikut ini: https://youtu.be/o6rYJkYVZRM
Heraclius adalah Kaisar Kekaisaran Bizantium dari tahun 610 hingga 641. Pemerintahan Heraclius sempat terancam di berbagai perbatasan, sehingga dia ikut dalam perang Bizantium-Sasanian tahun 602-628 melawan Persia. Setelah itu, dia juga kehilangan wilayah kekuasaan karena penaklukan Muslim yang muncul dari Semenanjung Arab. Pada tahun 634, tentara Muslim menyerang Siria Romawi dan mengalahkan Theodore, saudara Heraclius. Tidak hanya itu, mereka juga menaklukkan Mesopotamia, Armenia dan Mesir.
Kaisar Heraclius Romawi
Dikisahkan, Rasulullah pernah mengirim surat undangan kepada Raja dan Penguasa di berbagai kerajaan, dengan maksud mengundang mereka untuk memeluk Islam. Banyak surat disambut dengan tanggapan yang baik, tetapi ada pula yang menolaknya dan bahkan utusan diperlakukan buruk. Ketika surat ini sampai ketangan Heraclius, dia memerintahkan pasukan untuk mencari orang yang mengetahui tentang nabi.Baca juga: Wabah Penyakit Mematikan Yang Mengguncang Eropa
Kebetulan Abu Sufyan sedang berada disana dalam urusan bisnis, dia adalah salah seorang pemimpin utama Bani Quraisy di Mekkah yang sangat menentang Muhammad, kemudian memeluk Islam. Keturunan Abu Sufyan kemudian mendirikan dinasti Umayyah yang memerintah dunia Islam antara tahun 661–750. Dia pun dipanggil menghadap dan menjawab pertanyaan Kaisar.
Singkat cerita, Heraclius kagum dengan semua jawaban Abu Sufyan. Heraclius berdiri dan berkata; "Jika semua yang kau katakan itu benar, maka aku yakin bahwa Kerajaan Nabi ini akan mencapai wilayahku. Aku yakin seorang nabi akan datang, tetapi aku tidak tahu bahwa dia akan lahir di Saudi. Jika aku pergi ke sana, aku akan memeluk Islam dan mencuci kaki Nabi dengan tanganku sendiri."
Baca juga: Kisah Nabi Idris Membangun Piramida Mesir
Diceritakan bahwa Heraclius juga pernah menulis surat: "Saya telah menerima surat dan duta besar Anda, dan saya bersaksi bahwa Anda adalah utusan Tuhan yang ditemukan dalam Perjanjian Baru kami. Menurut El-Cheikh, kisah Heraclius menambahkan sedikit pengetahuan tentang sejarah kaisar yang berusaha melegitimasi status Muhammad sebagai seorang nabi.
Kisah ini bertentangan dengan sebuah puisi yang disebut Swahili Utendi wa Tambuka, disusun pada tahun 1728 di Pulau Pate, lepas pantai Kenya. Dalam karya itu, Heraclius digambarkan sebagai sosok yang menolak permintaan Nabi untuk melepaskan keyakinannya pada agama Kristen. Karena alasan itu dia dikalahkan oleh pasukan Muslim. Dalam Surah Ar-Rum ayat 2-4 disebutkan:
Baca juga: Kisah Nabi Khidir Membangunkan Raja Persia Yang Mati
Bangsa Romawi telah dikalahkan, di negeri yang terdekat dan mereka setelah kekalahannya itu akan menang, dalam beberapa tahun. Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah. Dan pada hari itu bergembiralah orang-orang yang beriman,
Menurut Ibn Kathir, Heraclius adalah salah satu dari orang-orang paling bijaksana dan termasuk di antara raja-raja yang paling tegas, lihai, dan banyak berpendapat. Ia memerintah orang-orang Romawi dengan kepemimpinan dan kemegahan yang hebat.
Referensi
- Muḥammad and Heraclius: A Study in Legitimacy. El-Cheikh, Nadia Maria (1999), Studia Islamica.
- Utenzi wa Hirqal, Swahili Manuscripts Project at the School of Oriental and African Studies of London.
Kisah Kaisar Heraclius Romawi selengkapnya bisa dilihat dalam video youtube berikut ini: https://youtu.be/o6rYJkYVZRM