Air kehidupan, atau air mancur awet muda, lebih dikenal dengan nama Fountain of Eternal Youth, ataupun Ainul Hayat. Literatur menceritakan bahwa air ini mampu membuat seseorang sembuh dan kembali muda, bahkan hidup abadi. Kehebatan air ini sempat menjadi rumor istana Spanyol, sehingga mereka mengirimkan penjelajah Ponce de Leon. orang-orang Eropa terinspirasi dari salah satu karya lukisan terbesar yang menggambarkan adegan cinta dalam air mancur. Diantaranya lukisan 'Titian's Love Sacred and Love Profan'. Dalam lukisan itu digambarkan seorang janda muda bernama Laura Bagarotto sebagai pengantin berpakaian putih yang duduk disamping Cupid dan dibantu oleh Venus. Menurut legenda, lukisan ini dibuat ketika orang-orang Spanyol mencari air kehidupan.
Sebelumnya, selama berabad-abad muslim dan nasrani saling bertentangan atas semenanjung Iberia. Dimana wilayah ini diyakini sebagai tempat air kehidupan. Literatur menceritakan bahwa ikan yang dibawa Musa jatuh kedalam air dan hidup kembali. Kemudian orang-orang Eropa mulai tertarik dengan penjelajahan wilayah baru yang jauh dari tempat itu. Pada tahun 1492, Colombus berlayar dibawah bendera Spanyol untuk menemukan rute laut menuju Indian Barat dan menemui peradaban Amazon. Menjelang hari kematiannya pada tahun 1506, dia meyakini bahwa dirinya telah mencapai pulau-pulau legendaris yang disebut dalam catatan Prester Jhon.
Dua dekade setelah kematian Colombus, Raja Ferdinand mengirimkan Ponce de Leon dengan misi rahasia. Riwayat ini tercatat dalam 'Decade de Orbe Novo' dimana orang Indian berasal dari pulau Lucayos atau Bahama telah mengungkap adanya sebuah pulau yang memiliki mata air kebajikan luar biasa. Air ini bisa membuat orang mabuk dan membuat orang tua kembali menjadi muda. Tetapi sebenarnya dalam buku 'Ponce de Leon Foutain of Youth' disebutkan bahwa air mancur kehidupan merupakan ungkapan paling populer dan karakteristik emosi serta harapan para penakluk Dunia Baru. Artinya, tujuan utama sebenarnya bukan mencari air keabadian, melainkan wilayah baru.
Raja Ferdinand menyetujui ekspedisi ke pulau Hispaniola di bagian utara. Saat itu seorang admiral diperintahkan untuk membantu Ponce de Leon dan menyediakan kapal terbaik. Alasan utama ekspedisi ini hanya untuk mencari emas dan logam lainnya. Tujuan lainnya adalah untuk menemukan air mancur awet muda (Fountain of Eternal Youth). Mereka menjelajahi seluruh kepulauan hanya untuk mencari air kehidupan, tetapi mereka tidak menemukan apapun.
Baca juga: Misteri Makam Nabi Daniel Berada Di Sebelas Tempat Berbeda
Merasa gagal, Ponce de Leon bersikeras, bagaimanapun air itu harus ditemukan. Beberapa orang Indian menceritakan legenda kuno kepada mereka, bahwa ada orang yang kembali muda, padahal usianya telah lanjut. Legenda itu tertulis dalam sebuah buku berjudul 'Creation Myths of Primitive America' karya J Curtin. Dikisahkan ada sepasang utusan menaiki tangga, mereka mendirikan tempat istirahat dengan hiasan kolam air minum suci. Di puncaknya dibangun dua mata air, satu untuk minum dan yang satunya digunakan untuk mandi. Ketika pria ataupun sang wanita menjadi tua, mereka naik ke puncak dan minum serta mandi. Seketika itu masa mudanya kembali dipulihkan.
Di tahun 1500-an, bangsa Eropa sangat yakin tentang keberadaan air mancur awet muda ini. Ditambah lagi misi Peter Martyr yang menginformasikan penemuan kepada Paus Leo X. Menurutnya, pada jarak 325 liga dari Hispaniola terdapat sebuah pulau bernama Boyuca, Ananeno. Pulau ini telah di eksplorasi dan disana terdapat air mancur luar biasa, meminumnya bisa meremajakan yang tua. Mendengar ini Ponce de Leon merasa ragu, dia meneliti lebih lanjut. Menurutnya ini berhubungan dengan sungai dan terowongan bawah tanah tersembunyi, kemungkinan sungai itu adalah Florida.
Baca juga: Kisah Kaisar Qin Shi Huang Mencari Ramuan Abadi
Pada tahun 1521, Ponce de Leon dikirim untuk menjelajah benua baru menuju Florida. Kisah ini tertulis dalam buku berjudul 'Historia General de las Indias'. Diceritakan bahwa Ponce de Leon pergi mencari air mancur yang terkenal dikalangan orang Indian, serta sungai yang airnya bisa meremajakan usia. Dalam pencarian air keabadian, Ponce de Leon akhirnya tewas akibat luka panah Indian di Florida.
Fakta yang ditemukan saat ini, kisah pencarian air keabadian Ponce de Leon bukan cerita sebenarnya. Kisah itu tampak seperti legenda yang pada dasarnya menutupi kisah politik yang terjadi di Puerto Rico. Seorang sejarawan dari Universitas South Florida yang mempelajari koloni Spanyol di Amerika mengatakan pernyataan mengejutkan pada Juni 2013 lalu.
Cerita sesungguhnya tak lain karena politik. Ini terjadi pada tahun 1511, dimana politik yang kacau memaksa Ponce de Leon menyerahkan jabatan gubernur Puerto Rico yang telah dipegang sejak 1509. Perseteruannya dengan Gonzalo Fernandez de Oviedo yang memang tidak menyukai Ponce. Menurut Oviedo, Ponce mudah tertipu, egois, dan bodoh. Permusuhan ini sangat jelas berhubungan dengan politik, dimana Oviedo bersekutu dengan Diego Colombus, putra Christopher. Mereka bersekutu untuk mengeluarkan Ponce dari Puerto Rico. Sebagai hadiah penghibur hati, Raja Ferdinand menawarinya ekspedisi ke Bimini dengan tujuan penaklukan.
Sebelumnya, selama berabad-abad muslim dan nasrani saling bertentangan atas semenanjung Iberia. Dimana wilayah ini diyakini sebagai tempat air kehidupan. Literatur menceritakan bahwa ikan yang dibawa Musa jatuh kedalam air dan hidup kembali. Kemudian orang-orang Eropa mulai tertarik dengan penjelajahan wilayah baru yang jauh dari tempat itu. Pada tahun 1492, Colombus berlayar dibawah bendera Spanyol untuk menemukan rute laut menuju Indian Barat dan menemui peradaban Amazon. Menjelang hari kematiannya pada tahun 1506, dia meyakini bahwa dirinya telah mencapai pulau-pulau legendaris yang disebut dalam catatan Prester Jhon.
Ponce de Leon Mencari Mata Air Keabadian
Pengakuan Prester Jhon ini ditafsirkan dalam banyak versi, salah satunya diutarakan oleh Jhon de Maundeville yang melihat air mancur dan minum tiga kali dengan temannya. Setelah itu dia merasa lebih baik, padahal sebelumnya dia menderita rematik dan sekarat. Dia mengaku telah mencapai taman Eden dimana manusia fana tidak dapat mendekati tempat itu tanpa rahmat dari Tuhan. Daratan itu hanya ada gunung dan batu besar, wilayahnya gelap dimana orang tak bisa melihat siang maupun malam. Disana terdapat tiga sumur yang dikeliling batu Jasper, kristal, emas, dan saluran bawah yang mengalirkan air susu, anggur dan madu ke tiga sumur.Dua dekade setelah kematian Colombus, Raja Ferdinand mengirimkan Ponce de Leon dengan misi rahasia. Riwayat ini tercatat dalam 'Decade de Orbe Novo' dimana orang Indian berasal dari pulau Lucayos atau Bahama telah mengungkap adanya sebuah pulau yang memiliki mata air kebajikan luar biasa. Air ini bisa membuat orang mabuk dan membuat orang tua kembali menjadi muda. Tetapi sebenarnya dalam buku 'Ponce de Leon Foutain of Youth' disebutkan bahwa air mancur kehidupan merupakan ungkapan paling populer dan karakteristik emosi serta harapan para penakluk Dunia Baru. Artinya, tujuan utama sebenarnya bukan mencari air keabadian, melainkan wilayah baru.
Kisah selengkapnya bisa dilihat dalam video youtube berikut ini: https://youtu.be/XT4OCUGu8ws
Raja Ferdinand menyetujui ekspedisi ke pulau Hispaniola di bagian utara. Saat itu seorang admiral diperintahkan untuk membantu Ponce de Leon dan menyediakan kapal terbaik. Alasan utama ekspedisi ini hanya untuk mencari emas dan logam lainnya. Tujuan lainnya adalah untuk menemukan air mancur awet muda (Fountain of Eternal Youth). Mereka menjelajahi seluruh kepulauan hanya untuk mencari air kehidupan, tetapi mereka tidak menemukan apapun.
Baca juga: Misteri Makam Nabi Daniel Berada Di Sebelas Tempat Berbeda
Merasa gagal, Ponce de Leon bersikeras, bagaimanapun air itu harus ditemukan. Beberapa orang Indian menceritakan legenda kuno kepada mereka, bahwa ada orang yang kembali muda, padahal usianya telah lanjut. Legenda itu tertulis dalam sebuah buku berjudul 'Creation Myths of Primitive America' karya J Curtin. Dikisahkan ada sepasang utusan menaiki tangga, mereka mendirikan tempat istirahat dengan hiasan kolam air minum suci. Di puncaknya dibangun dua mata air, satu untuk minum dan yang satunya digunakan untuk mandi. Ketika pria ataupun sang wanita menjadi tua, mereka naik ke puncak dan minum serta mandi. Seketika itu masa mudanya kembali dipulihkan.
Di tahun 1500-an, bangsa Eropa sangat yakin tentang keberadaan air mancur awet muda ini. Ditambah lagi misi Peter Martyr yang menginformasikan penemuan kepada Paus Leo X. Menurutnya, pada jarak 325 liga dari Hispaniola terdapat sebuah pulau bernama Boyuca, Ananeno. Pulau ini telah di eksplorasi dan disana terdapat air mancur luar biasa, meminumnya bisa meremajakan yang tua. Mendengar ini Ponce de Leon merasa ragu, dia meneliti lebih lanjut. Menurutnya ini berhubungan dengan sungai dan terowongan bawah tanah tersembunyi, kemungkinan sungai itu adalah Florida.
Baca juga: Kisah Kaisar Qin Shi Huang Mencari Ramuan Abadi
Pada tahun 1521, Ponce de Leon dikirim untuk menjelajah benua baru menuju Florida. Kisah ini tertulis dalam buku berjudul 'Historia General de las Indias'. Diceritakan bahwa Ponce de Leon pergi mencari air mancur yang terkenal dikalangan orang Indian, serta sungai yang airnya bisa meremajakan usia. Dalam pencarian air keabadian, Ponce de Leon akhirnya tewas akibat luka panah Indian di Florida.
Fakta yang ditemukan saat ini, kisah pencarian air keabadian Ponce de Leon bukan cerita sebenarnya. Kisah itu tampak seperti legenda yang pada dasarnya menutupi kisah politik yang terjadi di Puerto Rico. Seorang sejarawan dari Universitas South Florida yang mempelajari koloni Spanyol di Amerika mengatakan pernyataan mengejutkan pada Juni 2013 lalu.
Menurutnya tidak ada disebutkan Fountain of Youth atau air mancur awet muda dalam dokumen Ponce de Leon, termasuk kontrak dan korespondesi lainnya. Ponce de Leon tidak ada hubungannya dengan air mancur awet muda sampai bertahun-tahun setelah kematiannya. Sebenarnya dia sedang ditipu orang Indian dengan cara pergi berburu mencari air mancur awet muda.Baca juga: Kutukan Makam Timur Lenk Yang Ditakuti Eropa
Cerita sesungguhnya tak lain karena politik. Ini terjadi pada tahun 1511, dimana politik yang kacau memaksa Ponce de Leon menyerahkan jabatan gubernur Puerto Rico yang telah dipegang sejak 1509. Perseteruannya dengan Gonzalo Fernandez de Oviedo yang memang tidak menyukai Ponce. Menurut Oviedo, Ponce mudah tertipu, egois, dan bodoh. Permusuhan ini sangat jelas berhubungan dengan politik, dimana Oviedo bersekutu dengan Diego Colombus, putra Christopher. Mereka bersekutu untuk mengeluarkan Ponce dari Puerto Rico. Sebagai hadiah penghibur hati, Raja Ferdinand menawarinya ekspedisi ke Bimini dengan tujuan penaklukan.
Referensi
- Ponce de Leon: Juan Ponce de León Searches for the Fountain of Youth by Ann Heinrichs, 2002
- Historia General de las Indias, by Francisco Lopez de Gomara, 2011
- Creation Myths of Primitive America, by Jeremiah Curtin, 2003
- Ponce De Leon Never Searched for the Fountain of Youth, June 2013 by Smithsonian Magazine