Kisah Kaisar Qin Shi Huang mencari ramuan abadi telah lama mencari dalam bentuk air ramuan hingga ke negeri Jepang. Keduanya berada diwilayah yang sama, Timur dan Barat. Tetapi tak satupun yang berhasil menemukan rahasia kehidupan abadi. Qin Shi Huangadalah kaisar pertama dan pendiri dinasti Qin yang menyatukan seluruh China pada tahun 221 SM. Selama pemerintahannya, para jenderal setia terus memperluas wilayah kekaisaran, terutama di wilayah Selatan dan Asia Tengah.
Dia bekerja sama dengan menterinya Li Si untuk membuat ekonomi dan politik besar-besaran yang selama ini masih mengikuti standar kerajaan sebelumnya. Kekaisaran ini berhasil menyatukan tembok kerajaan menjadi satu kesatuan Tembok Besar Cina. Dan makam seukuran kota yang dijaga oleh Tentara Terracotta seukuran aslinya.
Dia pernah mengutus penduduk pulau Zhifu dengan kapal yang berisi ratusan pria dan wanita muda untuk mencari gunung Penglai. Mereka dikirim untuk menemukan Anqi Sheng, seorang pesulap berusia 1000 tahun. Diceritakan Qin Shi Huang pernah bertemu dengannya dalam perjalanan dan yang pria itu mengundangnya ke pulau. Tetapi utusan itu tidak pernah kembali, mereka berpikir jika kembali tanpa ramuan pasti akan dieksekusi.
Kisah Kaisar Qin Shi Huang Mencari Ramuan Abadi selengkapnya bisa dilihat dalam video youtube berikut ini: https://youtu.be/7WwL6RPEObU
Perjalanan mencari ramuan abadi tidak hanya diwilayah China, tetapi dia juga mengirimkan utusan sampai ke Jepang dan bahkan menjajahnya. Mereka membakar buku yang dianggap tidak berguna dan tetap fokus pada pencarian ramuan ajaib. Bahkan ada beberapa cendikiawan ataupun spritualis yang dieksekusi karena tidak bisa membuktikan keabadian dari kekuatan mereka. Eksekusi ini dianggap sebagai ujian kemampuan. Jika sihir itu berhasil, maka mereka pasti akan hidup kembali. Sayangnya, tak ada yang hidup kembali setelah dieksekusi.
Baca juga: Misteri Patung Terakota Kaisar Qin Shi Huang
Kaisar ini pada dasarnya memang takut pada roh jahat yang mengiringi kematiannya. Ketakutan ini membuatnya memerintahkan para pekerja membangun terowongan dan lorong yang menghubungkan ke setiap istana. Saat itu diperkirakan lebih dari 200 istana yang dibangunnya. Dalam pemikirannya, dia bebas berpindah dari satu istana ke istana lain tanpa terlihat dan aman dari roh-roh jahat.
Pada tahun 211 SM, sebuah meteor besar jatuh di hilir Sungai Kuning, Dongjun. Seseorang yang tidak dikenal menuliskan kalimat "Kaisar Pertama akan mati dan wilayahnya akan terbagi". Kalimat ini mirip sebuah ramalam yang memprediksi bahwa sebentar lagi kaisar akan mati. Berita ini terdengar oleh Kaisar, dia mengirim utusan kekaisaran untuk menyelidiki siapa pembuat kalimat itu. Tetapi tak seorangpun mengakui siapa yang telah membuatnya. Akhirnya kekaisaran menghukum mati semua orang yang tinggal dikawasan itu. Setelah menghukum mati semua penduduk desa, batu itu kemudian dihancurkan.
Baca juga: Benarkah Ponce de Leon Mencari Mata Air Keabadian?
Tampaknya ramalan itu menjadi kenyataan tak lama setelah tragedi didesa, atau mungkin karma mendatanginya karena telah membunuh penduduk tak berdosa. Selama perjalanannya ke Timur, dikabarkan kaisar sakit parah setelah tiba di Pingyuanjin. Dia meninggal pada tahun 210 SM di istana Shaqiu, sekitar dua bulan perjalanan dari ibu kota Xianyang. Penyebab kematian Qin Shi Huang masih menjadi misteri, dikabarkan dia meninggal karena keracunan pil ramuan yang mengandung merkuri. Pil ramuan ini dibuat oleh para alkemis dan tabib istana yang bertujuan untuk keabadian.
Dia bekerja sama dengan menterinya Li Si untuk membuat ekonomi dan politik besar-besaran yang selama ini masih mengikuti standar kerajaan sebelumnya. Kekaisaran ini berhasil menyatukan tembok kerajaan menjadi satu kesatuan Tembok Besar Cina. Dan makam seukuran kota yang dijaga oleh Tentara Terracotta seukuran aslinya.
Kaisar Qin Shi Huang Mencari Ramuan Abadi
Bagaimana awalnya kaisar ini mulai mencari ramuan untuk memperpanjang hidupnya? Dalam hidupnya, Qin Shi Huang ternyata orang yang takut kematian. Sehingga dia mati-matian mencari obat mujarab untuk memperpanjang hidupnya. Obsesinya mencari dan mendapatkan kehidupan abadi sehingga banyak orang dan para tabib menawarinya ramuan khusus. Diceritakan dia tiga kali mengunjungi Pulau Zhifu untuk mencapai keabadian. Menurut legenda, pulau ini menyimpan rahasia ramuan ajaib yang bisa membuat manusia berusia panjang.Dia pernah mengutus penduduk pulau Zhifu dengan kapal yang berisi ratusan pria dan wanita muda untuk mencari gunung Penglai. Mereka dikirim untuk menemukan Anqi Sheng, seorang pesulap berusia 1000 tahun. Diceritakan Qin Shi Huang pernah bertemu dengannya dalam perjalanan dan yang pria itu mengundangnya ke pulau. Tetapi utusan itu tidak pernah kembali, mereka berpikir jika kembali tanpa ramuan pasti akan dieksekusi.
Kisah Kaisar Qin Shi Huang Mencari Ramuan Abadi selengkapnya bisa dilihat dalam video youtube berikut ini: https://youtu.be/7WwL6RPEObU
Perjalanan mencari ramuan abadi tidak hanya diwilayah China, tetapi dia juga mengirimkan utusan sampai ke Jepang dan bahkan menjajahnya. Mereka membakar buku yang dianggap tidak berguna dan tetap fokus pada pencarian ramuan ajaib. Bahkan ada beberapa cendikiawan ataupun spritualis yang dieksekusi karena tidak bisa membuktikan keabadian dari kekuatan mereka. Eksekusi ini dianggap sebagai ujian kemampuan. Jika sihir itu berhasil, maka mereka pasti akan hidup kembali. Sayangnya, tak ada yang hidup kembali setelah dieksekusi.
Baca juga: Misteri Patung Terakota Kaisar Qin Shi Huang
Kaisar ini pada dasarnya memang takut pada roh jahat yang mengiringi kematiannya. Ketakutan ini membuatnya memerintahkan para pekerja membangun terowongan dan lorong yang menghubungkan ke setiap istana. Saat itu diperkirakan lebih dari 200 istana yang dibangunnya. Dalam pemikirannya, dia bebas berpindah dari satu istana ke istana lain tanpa terlihat dan aman dari roh-roh jahat.
Pada tahun 211 SM, sebuah meteor besar jatuh di hilir Sungai Kuning, Dongjun. Seseorang yang tidak dikenal menuliskan kalimat "Kaisar Pertama akan mati dan wilayahnya akan terbagi". Kalimat ini mirip sebuah ramalam yang memprediksi bahwa sebentar lagi kaisar akan mati. Berita ini terdengar oleh Kaisar, dia mengirim utusan kekaisaran untuk menyelidiki siapa pembuat kalimat itu. Tetapi tak seorangpun mengakui siapa yang telah membuatnya. Akhirnya kekaisaran menghukum mati semua orang yang tinggal dikawasan itu. Setelah menghukum mati semua penduduk desa, batu itu kemudian dihancurkan.
Baca juga: Benarkah Ponce de Leon Mencari Mata Air Keabadian?
Tampaknya ramalan itu menjadi kenyataan tak lama setelah tragedi didesa, atau mungkin karma mendatanginya karena telah membunuh penduduk tak berdosa. Selama perjalanannya ke Timur, dikabarkan kaisar sakit parah setelah tiba di Pingyuanjin. Dia meninggal pada tahun 210 SM di istana Shaqiu, sekitar dua bulan perjalanan dari ibu kota Xianyang. Penyebab kematian Qin Shi Huang masih menjadi misteri, dikabarkan dia meninggal karena keracunan pil ramuan yang mengandung merkuri. Pil ramuan ini dibuat oleh para alkemis dan tabib istana yang bertujuan untuk keabadian.
Referensi
- The First Emperor: Selections from the Historical Records. By Sima Qian, Dawson, 2007.
- The Legitimation of New Orders: Case Studies in World History. By Liang, Yuansheng, 2007.
- Records of the Grand Historian: Qin Dynasty 3rd ed. By Ssu-Ma Ch'ien, 1996.
- China Condensed: 5000 Years of History & Culture. By Ong, Siew Chey, Marshall Cavendish, 2006.