Inilah misteri patung Terakota setelah Kaisar Qin Shi Huang meninggal. Qin Shi Huang adalah kaisar pertama dan pendiri dinasti Qin yang menyatukan seluruh China pada tahun 221 SM. Selama pemerintahannya, para jenderal setia terus memperluas wilayah kekaisaran, terutama di wilayah Selatan dan Asia Tengah. Dia bekerja sama dengan menterinya Li Si untuk membuat ekonomi dan politik besar-besaran yang selama ini masih mengikuti standar kerajaan sebelumnya. Kekaisaran ini berhasil menyatukan tembok kerajaan menjadi satu kesatuan Tembok Besar Cina. Dan makam seukuran kota yang dijaga oleh Tentara Terracotta seukuran aslinya.
Kaisar ini dikabarkan sakit parah setelah tiba di Pingyuanjin dalam perjalanannya ke Timur. Dia meninggal pada tahun 210 SM di istana Shaqiu, sekitar dua bulan perjalanan dari ibu kota Xianyang. Penyebab kematian Qin Shi Huang masih menjadi misteri, dikabarkan dia meninggal karena keracunan pil ramuan alkimia yang mengandung merkuri. Pil ramuan ini dibuat oleh para alkemis dan tabib istana yang bertujuan untuk keabadian.
Sebelum mencapai kota, Li Si memerintahkan agar dua gerobak berisi ikan busuk ikut serta dibarisan depan dan belakang. Sementara kereta kaisar berada ditengah dan tubuhnya mulai membusuk, apalagi saat itu musim panas. Ide ini untuk mengalihkan perhatian publik dan mengira bau busuk itu berasal dari gerobak ikan. Rombongan ini juga membuat tirai berbayang sehingga tidak ada yang bisa melihat wajah kaisar. Pakaiannya diganti setiap hari, disajikan makanan, seolah-olah kaisar ini masih hidup dan tetap dihormati pengikutnya.
Kisah Misteri Patung Terakota selengkapnya bisa dilihat dalam video youtube berikut ini: https://youtu.be/wPVUkq2BU7w
Setelah mencapai ibukota, akhirnya Li Si dan pengadilan kekaisaran memberitakan tentang kematian kaisar. Sepanjang hidupnya Qin Shi Huang tidak suka berbicara tentang kematiannya, sehingga tiak pernah menulis surat wasiat. Setelah kematiannya, putra tertua Fusu diangkat menjadi kaisar berikutnya. Perdana menteri Li Si dan kepala kasim berkonspirasi untuk membunuh Fusu. Alsannya karena jenderal favorit Fusu adalah Meng Tian yang tidak sukai dan ditakuti. Jika Fusu dinobatkan, mereka akan kehilangan kekuatan. Sekali lagi Li Si dan kasim membuat ide gila. Mereka memalsukan surat Qin Shi Huang yang mengatakan bahwa Fusu dan Jenderal Meng Tian harus bunuh diri. Rencana inipun berhasil, sehingga putra bungsu kaisar, Hu Hai, menjadi Kaisar Kedua yang kemudian dikenal sebagai Qin Er Shi atau Generasi Kedua Qin.
Baca juga: Benarkah Ponce de Leon Mencari Mata Air Keabadian?
Tetapi faktanya, Qin Er Shi tak mampu memimpin seperti ayahnya, pemberontakan meletus di kekaisaran. Diantaranya pemberontakan Desa Daze tahun 209 SM yang dipimpin oleh Chen Sheng dan Wu Guang. Di periode pemerintahannya ini terjadi kerusuhan sipil besar-besaran, hingga menghancurkan sebagian besar yang pernah dibangun oleh Kaisar Pertama.
Baca juga: Kisah Kaisar Qin Shi Huang Mencari Ramuan Abadi
Geografer Li Daoyuan pernah menulis enam abad setelah kematian kaisar pertama. Menurutnya, Gunung Li adalah lokasi yang disukai karena geologinya yang menguntungkan. Terkenal karena tambang batu giok yang indah, sisi utara dan selatan kaya emas. Kaisar pertama yang tamak akan reputasinya yang baik telah dimakamkan disana. Menurut Sima Qian, kaisar pertama dimakamkan dengan istana, menara, pejabat, artefak berharga dan benda-benda menakjubkan. Menurut catatan ini, disana terdapat 100 sungai buatan menggunakan merkuri. Di atasnya terdapat plafon yang dihiasi dengan benda-benda langit, dibawahnya dibangun dengan berbagai fitur terbuat dari tanah.
Menurut arkeolog, komplek makam ini seluas 98 kilometer persegi yang membentuk istana mikro. Gundukan makam tanah terletak di kaki Gunung Li dan dibangun berbentuk piramida yang dikelilingi dinding tanah.
Kaisar ini dikabarkan sakit parah setelah tiba di Pingyuanjin dalam perjalanannya ke Timur. Dia meninggal pada tahun 210 SM di istana Shaqiu, sekitar dua bulan perjalanan dari ibu kota Xianyang. Penyebab kematian Qin Shi Huang masih menjadi misteri, dikabarkan dia meninggal karena keracunan pil ramuan alkimia yang mengandung merkuri. Pil ramuan ini dibuat oleh para alkemis dan tabib istana yang bertujuan untuk keabadian.
Misteri Patung Terakota
Setelah kematian Kaisar, Perdana Menteri Li Si, yang menemaninya selama perjalanan merasa khawatir. Berita kematian kaisar bisa memicu pemberontakan. Sementara rombongan perjalanan membutuhkan waktu setidaknya dua bulan untuk pulang ke ibukota. Li Si memutuskan untuk menyembunyikan kematian Kaisar dan kembali ke istana. Kematian itu hanya diketahui orang terpercaya istana yang ikut dalam rombongan, termasuk anaknya dan kasim pilihan. Sementara pasukan dan rombongan lainnya tak tahu, mereka mengira kaisar masih hidup.Sebelum mencapai kota, Li Si memerintahkan agar dua gerobak berisi ikan busuk ikut serta dibarisan depan dan belakang. Sementara kereta kaisar berada ditengah dan tubuhnya mulai membusuk, apalagi saat itu musim panas. Ide ini untuk mengalihkan perhatian publik dan mengira bau busuk itu berasal dari gerobak ikan. Rombongan ini juga membuat tirai berbayang sehingga tidak ada yang bisa melihat wajah kaisar. Pakaiannya diganti setiap hari, disajikan makanan, seolah-olah kaisar ini masih hidup dan tetap dihormati pengikutnya.
Kisah Misteri Patung Terakota selengkapnya bisa dilihat dalam video youtube berikut ini: https://youtu.be/wPVUkq2BU7w
Setelah mencapai ibukota, akhirnya Li Si dan pengadilan kekaisaran memberitakan tentang kematian kaisar. Sepanjang hidupnya Qin Shi Huang tidak suka berbicara tentang kematiannya, sehingga tiak pernah menulis surat wasiat. Setelah kematiannya, putra tertua Fusu diangkat menjadi kaisar berikutnya. Perdana menteri Li Si dan kepala kasim berkonspirasi untuk membunuh Fusu. Alsannya karena jenderal favorit Fusu adalah Meng Tian yang tidak sukai dan ditakuti. Jika Fusu dinobatkan, mereka akan kehilangan kekuatan. Sekali lagi Li Si dan kasim membuat ide gila. Mereka memalsukan surat Qin Shi Huang yang mengatakan bahwa Fusu dan Jenderal Meng Tian harus bunuh diri. Rencana inipun berhasil, sehingga putra bungsu kaisar, Hu Hai, menjadi Kaisar Kedua yang kemudian dikenal sebagai Qin Er Shi atau Generasi Kedua Qin.
Baca juga: Benarkah Ponce de Leon Mencari Mata Air Keabadian?
Tetapi faktanya, Qin Er Shi tak mampu memimpin seperti ayahnya, pemberontakan meletus di kekaisaran. Diantaranya pemberontakan Desa Daze tahun 209 SM yang dipimpin oleh Chen Sheng dan Wu Guang. Di periode pemerintahannya ini terjadi kerusuhan sipil besar-besaran, hingga menghancurkan sebagian besar yang pernah dibangun oleh Kaisar Pertama.
Pembangunan Patung Terakota
Komplek makam kaisar dibangun di kaki Gunung Li, 30 kilometer dari Xian. Menurut arkeolog, makam ini sebenarnya dirahasikan dan sebagian besar pekerja yang membangun makam itu telah dibunuh. Hingga suatu hari, patung Terracotta ditemukan oleh sekelompok petani yang menggali sumur pada tanggal 29 Maret 1974. Kaisar memerintahkan Jenderal Meng Tian untuk memulai pembangunan dengan bantuan 300,000 orang. Sejarawan lain mengatakan bahwa dia memerintahkan 720,000 pekerja yang tidak dibayar untuk membangun makam kaisar. Pondasinya dibangun oleh 16000 orang dalam dua tahun. Setidaknya lebih dari 6000 patung prajurit Terracotta dilengkapi 40,000 senjata asli yang diciptakan dari tanah liat untuk melindungi Kaisar dari roh jahat di akhirat.Baca juga: Kisah Kaisar Qin Shi Huang Mencari Ramuan Abadi
Geografer Li Daoyuan pernah menulis enam abad setelah kematian kaisar pertama. Menurutnya, Gunung Li adalah lokasi yang disukai karena geologinya yang menguntungkan. Terkenal karena tambang batu giok yang indah, sisi utara dan selatan kaya emas. Kaisar pertama yang tamak akan reputasinya yang baik telah dimakamkan disana. Menurut Sima Qian, kaisar pertama dimakamkan dengan istana, menara, pejabat, artefak berharga dan benda-benda menakjubkan. Menurut catatan ini, disana terdapat 100 sungai buatan menggunakan merkuri. Di atasnya terdapat plafon yang dihiasi dengan benda-benda langit, dibawahnya dibangun dengan berbagai fitur terbuat dari tanah.
Menurut arkeolog, komplek makam ini seluas 98 kilometer persegi yang membentuk istana mikro. Gundukan makam tanah terletak di kaki Gunung Li dan dibangun berbentuk piramida yang dikelilingi dinding tanah.
Referensi
- The First Emperor: Selections from the Historical Records. By Sima Qian, Dawson, 2007.
- The Legitimation of New Orders: Case Studies in World History. By Liang, Yuansheng, 2007.
- Records of the Grand Historian: Qin Dynasty 3rd ed. By Ssu-Ma Ch'ien, 1996.
- China Condensed: 5000 Years of History & Culture. By Ong, Siew Chey, Marshall Cavendish, 2006.