Irish Fright atau peristiwa panik massal, merupakan bagian dari hoax
Inggris untuk menaklukan Raja James II oleh anaknya Mary II dan
keponakannya William III. Penggulingan ini dikenal Revolusi 1688
(Glorious Revolution), dimana tentara Irlandia turun ke Portsmouth
selama 3 bulan. Raja James dikenal karena keyakinannya atas monarki absolut dan berusaha menciptakan kebebasan beragama sebagai agenda utama yang berlawanan dengan keinginan Parlemen Inggris. Pada waktu itu parlemen sangat menentang pertumbuhan absolutisme yang sedang terjadi di negara-negara Eropa. Penentangan ini juga dianggap sebagai cara untuk melindungi kebebasan tradisional Inggris yang berujung pada penurunan takhtanya.
Hoax ini beredar pada pertengahan Desember 1688, di isukan tentara Irlandia sedang bersiap untuk melakukan invasi, pembantaian dan penjarahan terhadap penduduk Inggris. Awalnya seorang uskup tiba-tiba ribut dan panik sambil mengatakan bahwa orang Irlandia sedang bergerak ke London. Mereka membakar rumah, merampok dan membunuh siapa saja. Isu ini langsung memicu kepanikan massal dimana 100.000 penduduk langsung bersiap dengan senjata rumah tangga, hanya dalam waktu setengah jam. Semua dipersiapkan untuk mempertahankan rumah mereka, bangunan diterangi sehingga setiap sudut kota tak ada lagi tempat gelap.
Baca juga: Wabah Menari Massal Sampai Mati Melanda Eropa
Persepsi penduduk tentang masuknya tentara Irlandia dianggap sebagai pembalasan atas penggulingan Raja James. Entah bagaimana hoax itu sangat cepat menyebar dan penduduk percaya cerita palsu tentang kota-kota Inggris yang terbakar dan hancur karena ulah Irlandia. Penduduk menyebarkan situasi panik dari London, setidaknya hoax ini menyebar ke sembilan belas negara bagian Inggris. Mereka tanpa basa-basi langsung membentuk milisi bersenjata untuk berjaga-jaga terhadap serangan orang Irlandia.
Baca juga: Pulau Misterius Antillia Hilang Di Segitiga Bermuda
Situasi panik ini berlangsung selama beberapa hari, dan tidak pernah ditemukan siapa orang yang bertanggung jawab menyebarkan hoax. Di zaman itu orang-orang menduga bahwa berita palsu mungkin dibuat oleh simpatisan yang ingin menjatuhkan James II. Video lengkap bisa dilihat di saluran Youtube berikut: https://youtu.be/wMh9J8t7obY
Revolusi 1688 adalah peristiwa penggulingan Raja James II oleh perserikatan anggota parlemen Inggris dengan stadtholder Belanda, William III, yang menimbulkan panik massal di Inggris. Invasi ini sukses dengan membawa armada dan tentara Belanda sehingga William III menduduki takhta Inggris bersama istrinya Mary II. Istrinya ini adalah putri James, sementara William III tak lain adalah keponakannya sendiri.
Hoax ini beredar pada pertengahan Desember 1688, di isukan tentara Irlandia sedang bersiap untuk melakukan invasi, pembantaian dan penjarahan terhadap penduduk Inggris. Awalnya seorang uskup tiba-tiba ribut dan panik sambil mengatakan bahwa orang Irlandia sedang bergerak ke London. Mereka membakar rumah, merampok dan membunuh siapa saja. Isu ini langsung memicu kepanikan massal dimana 100.000 penduduk langsung bersiap dengan senjata rumah tangga, hanya dalam waktu setengah jam. Semua dipersiapkan untuk mempertahankan rumah mereka, bangunan diterangi sehingga setiap sudut kota tak ada lagi tempat gelap.
Panik Massal Irish Fright
James II mewarisi pasukan Irlandia pada aksesi tahun 1685 yang berjumlah sekitar 8000 tentara. Di bulan September 1688, 2000 pasukan dikirimkan ke untuk memperkuat angkatan darat Inggris melawan musuh yang ingin menggulingkan James. Pasukan ini ditempatkan di Portsmouth sehingga menjadi objek kecurigaan. Ditambah lagi isu penduduk setempat mengatakan bahwa tentara Irlandia ini kasar dan merampok. Setelah 3 bulan berada di Portsmouth, pada 9 Desember seluruh pasukan Irlandia ini dikirim ke utara untuk berperang melawan invasi Revolusi 1688 yang menggulingkan James. Pergerakan pasukan inilah yang membuat penduduk ketakutan dan beredar isu yang tak jelas.Baca juga: Wabah Menari Massal Sampai Mati Melanda Eropa
Persepsi penduduk tentang masuknya tentara Irlandia dianggap sebagai pembalasan atas penggulingan Raja James. Entah bagaimana hoax itu sangat cepat menyebar dan penduduk percaya cerita palsu tentang kota-kota Inggris yang terbakar dan hancur karena ulah Irlandia. Penduduk menyebarkan situasi panik dari London, setidaknya hoax ini menyebar ke sembilan belas negara bagian Inggris. Mereka tanpa basa-basi langsung membentuk milisi bersenjata untuk berjaga-jaga terhadap serangan orang Irlandia.
Baca juga: Pulau Misterius Antillia Hilang Di Segitiga Bermuda
Situasi panik ini berlangsung selama beberapa hari, dan tidak pernah ditemukan siapa orang yang bertanggung jawab menyebarkan hoax. Di zaman itu orang-orang menduga bahwa berita palsu mungkin dibuat oleh simpatisan yang ingin menjatuhkan James II. Video lengkap bisa dilihat di saluran Youtube berikut: https://youtu.be/wMh9J8t7obY
Revolusi 1688 adalah peristiwa penggulingan Raja James II oleh perserikatan anggota parlemen Inggris dengan stadtholder Belanda, William III, yang menimbulkan panik massal di Inggris. Invasi ini sukses dengan membawa armada dan tentara Belanda sehingga William III menduduki takhta Inggris bersama istrinya Mary II. Istrinya ini adalah putri James, sementara William III tak lain adalah keponakannya sendiri.
Referensi
- A Military History of Ireland. By Bartlett, Thomas; Jeffery, Keith (1997)
- The Irish Fright of 1688: Real Violence and Imagined Massacre. Bulletin of the Institute of Historical Research, Oxford Academic, 1982.