Banyak orang yang tidak mengetahui tentang kisah kutukan makam Timur Lenk yang telah menciptakan sebuah kerajaan merentang ke Turki dan Iran. Kemudian menginvasi China dan meninggal diperjalanan. Tubuhnya dibalsem dan dibawa kembali ke Samarkand, kemudian dikuburkan dengan ritual tertentu. Kutukan makam Timur Lenk mulai dikenal kembali sejak media Independent memberitakan wisata menarik Uzbekistan tahun 2006.
Timur Lenk atau juga dikenal dengan nama Tamerlane lahir pada tahun 1336 di dekat Samarkand, Transoxiana. Ayahnya kepala suku Barlas, campuran keturunan Mongol dan Turki. Dia mengaku keturunan Genghis Khan dari garis keturunan ibu. Timur mampu menaklukan kekaisaran dari Russia hingga ke India, dari Laut Mediterania hingga Mongolia. Dia menghabiskan 35 tahun untuk berperang, ekspedisi, perluasan wilayah, dan sebagian besar tujuannya untuk menjarah. Sejarah tentang pemerintahannya paling awal tercatat dalam Zafarnama karya Nizam ad-Din Shami. Biografi ini ditulis langsung selama masa pemerintahan Timur Lenk.
Dibalik kekejaman pemerintahannya yang dibenci banyak orang, Timur Lenk juga sempat menarik perhatian publik waktu itu. Dia dianggap sebagai pemersatu negara yang belum pernah bisa dicapai oleh raja-raja sebelumnya. Semantara pandangan orang-orang eropa saat itu bercampur aduk, ada yang memanggilnya sekutu dan yang lain mengatakan bahwa dia adalah ancaman terbesar Eropa.
Kutukan Makam Timur Lenk selengkapnya bisa dilihat dalam video youtube berikut ini: https://youtu.be/Nkk--TQx4jE
Saat dia menangkap Sultan Ottoman, Bayezid, Timur Lenk dipuji sebagai sekutu yang dipercaya penguasa Eropa. Mereka merasa kekristenan telah diselamatkan dari Kekaisaran Ottoman. Situasi ini memungkinkan pedagang Kristen tetap di Timur Tengah dan mengizinkan mereka pulang dengan selamat ke Prancis dan Inggris. Timur Lenk juga dipuji karena telah membantu memulihkan hak lintas bagi para peziarah Kristen ke Tanah Suci.
Tetapi sebagian penduduk Eropa merasa cemas dan ketakutan, mereka menganggap Timur Lenk sebagai musuh biadab yang akan mengancam budaya dan agama Kristen. Bahkan para pemimpinnya mengirimkan utusan ke Samarkand untuk membuat aliansi dan meyakinkan untuk menghindari perang.
Baca juga: Benarkah Ponce de Leon Mencari Mata Air Keabadian?
Pada bulan Desember 1404, Timur Lenk membawa pasukannya untuk menyerang dinasti Ming Cina dan menahan seorang utusan Ming. Dia menderita penyakit ketika berkemah di Syr Daria dan meninggal di Farab pada 17 Februari 1405 sebelum mencapai perbatasan Cina. Setelah kematiannya, utusan Ming dan rombongan yang tersisa dibebaskan oleh cucunya Khalil Sultan. Setelah dia meninggal, tubuhnya dibalsem dengan kesturi dan air mawar, dibungkus dengan kain linen, diletakkan dalam peti mati hitam dan dikirim ke Samarkand untuk dimakamkan.
Dikisahkan penguasa dinasti Afsharid, Nader Shah pernah mengambil lempengan batu giok dari makam Timur Lenk. Batu giok ini kemudian dibawa ke Persia pada tahun 1740 dan dipecah menjadi dua bagian. Tiba-tiba putra Nader Shah jatuh sakit setelah batu giok itu tiba di ibu kota Persia. Sejak saat itu permasalahan timbul dan menjadi tidak beres, sehingga penasihat Nader memintanya untuk mengembalikan batu itu ke makam. Akhirnya batu tu dikirim kembali ke Samarqand, putranya pun segera pulih. Dan beberapa tahun kemudian, nasib buruk menimpa Nader Shah, dia dibunuh. Dikabarkan, sejak saat itu lokasi persis makam Timur Lenk telah dikaburkan untuk mencegah kutukannya lepas.
Baca juga: Salah Tafsir Ramalan, Nasib Mereka Memprihatinkan
Pada tahun 1941, Joseph Stalin mengirim antropolog Soviet terkemuka Mikhail Gerasimov, Lev V Oshanin dan V Ia Zezenkova. Mereka ditugaskan untuk menggali makam Taimur dan membawa jasadnya. Antropolog ini melakukan penelitian ilmiah tentang fisik dan membuat replika. Mendengar berita penggalian makam Timur, penduduk lokal Samarkand ketakutan dan memperingatkan antropolog. Penduduk lokal sudah mengetahui tentang kutukan mengerikan yang disegel pada kuburan Timur. Tetapi sebagian besar orang eropa tak mempercayai takhayul, termasuk antropolog Soviet ini.
Pada tanggal 19 Juni 1941, tim antropolog ini akhirnya menemukan kuburan Timur berdasarkan petunjuk sejarah. Mereka pun membuka makam dan menganalisa tubuhnya yang saat itu masih tercium aroma minyak wangi eksotis dari dibalsem empat abad lalu. Ketika mereka membongkar kuburan, para antropolog menemukan kutukan mengerikan yang tertulis di dalamnya. Jika diterjemahkan kira-kira isinya begini; Ketika aku bangkit dari kematian, dunia akan bergetar. Dan ada satu tambahan prasasti didalamnya bertuliskan; Siapapun yang mengganggu makamku akan ada seorang penjajah yang lebih mengerikan daripada aku.
Antropolog ini masih tidak percaya dan mengabaikan kutukan, mereka memindahkan jasad Taimur dan membawanya kembali ke Moskow untuk diteliti lebih lanjut. Menurut penelitian mereka yang tertulis dalam buku The Face Finder, Timur Lenk adalah pria jangkung berdada lebar dan tinggi badan 173 cm. Di akhir hidupnya dia lumpur, lengan kanan luka-luka, dan dia pincang.
Baca juga: Misteri Makam Nabi Daniel Berada Di Sebelas Tempat Berbeda
Stalin termasuk salah satu orang yang mempercayai takhayul, diapun mengizinkan antropolog-nya mengembalikan jasad Timur Lenk ke tempat semula. Sebuah pesawat khusus menerbangkan Taimur kembali ke Samarkand. Jasadnya dimakamkan kembali dengan ritual Islam pada bulan November 1942. Beberapa minggu kemudian, gelombang invasi Jerman tiba-tiba berbalik arah. Soviet berhasil meraih kemenangan di Pertempuran Stalingrad. Menurut versi lain, pesawat yang membawa jasad Timur Lenk dari Moskow ke Samarkand memutar jalur dan sengaja melintas di atas Stalingrad.
Timur Lenk atau juga dikenal dengan nama Tamerlane lahir pada tahun 1336 di dekat Samarkand, Transoxiana. Ayahnya kepala suku Barlas, campuran keturunan Mongol dan Turki. Dia mengaku keturunan Genghis Khan dari garis keturunan ibu. Timur mampu menaklukan kekaisaran dari Russia hingga ke India, dari Laut Mediterania hingga Mongolia. Dia menghabiskan 35 tahun untuk berperang, ekspedisi, perluasan wilayah, dan sebagian besar tujuannya untuk menjarah. Sejarah tentang pemerintahannya paling awal tercatat dalam Zafarnama karya Nizam ad-Din Shami. Biografi ini ditulis langsung selama masa pemerintahan Timur Lenk.
Kutukan Makam Timur Lenk
Timur Lenk seorang yang didukung kalangan tokoh ulama di negaranya. Meskipun tidak diketahui secara pasti, menurut sejarawan pasukannya telah membunuh sekitar 19 juta orang dalam perluasan wilayah. Dia sosok yang dikenal suka membunuh siapa saja yang menjadi sasaran, bahkan termasuk rakyat biasa. Tidak hanya itu, dia juga tidak ragu menyerang sesama muslim, menghancurkan kotanya dan membunuh penduduknya. Diantaranya Damaskus, Baghdad dan Khiva, hancur lebur setelah invasi pasukannya.Dibalik kekejaman pemerintahannya yang dibenci banyak orang, Timur Lenk juga sempat menarik perhatian publik waktu itu. Dia dianggap sebagai pemersatu negara yang belum pernah bisa dicapai oleh raja-raja sebelumnya. Semantara pandangan orang-orang eropa saat itu bercampur aduk, ada yang memanggilnya sekutu dan yang lain mengatakan bahwa dia adalah ancaman terbesar Eropa.
Kutukan Makam Timur Lenk selengkapnya bisa dilihat dalam video youtube berikut ini: https://youtu.be/Nkk--TQx4jE
Saat dia menangkap Sultan Ottoman, Bayezid, Timur Lenk dipuji sebagai sekutu yang dipercaya penguasa Eropa. Mereka merasa kekristenan telah diselamatkan dari Kekaisaran Ottoman. Situasi ini memungkinkan pedagang Kristen tetap di Timur Tengah dan mengizinkan mereka pulang dengan selamat ke Prancis dan Inggris. Timur Lenk juga dipuji karena telah membantu memulihkan hak lintas bagi para peziarah Kristen ke Tanah Suci.
Tetapi sebagian penduduk Eropa merasa cemas dan ketakutan, mereka menganggap Timur Lenk sebagai musuh biadab yang akan mengancam budaya dan agama Kristen. Bahkan para pemimpinnya mengirimkan utusan ke Samarkand untuk membuat aliansi dan meyakinkan untuk menghindari perang.
Baca juga: Benarkah Ponce de Leon Mencari Mata Air Keabadian?
Pada bulan Desember 1404, Timur Lenk membawa pasukannya untuk menyerang dinasti Ming Cina dan menahan seorang utusan Ming. Dia menderita penyakit ketika berkemah di Syr Daria dan meninggal di Farab pada 17 Februari 1405 sebelum mencapai perbatasan Cina. Setelah kematiannya, utusan Ming dan rombongan yang tersisa dibebaskan oleh cucunya Khalil Sultan. Setelah dia meninggal, tubuhnya dibalsem dengan kesturi dan air mawar, dibungkus dengan kain linen, diletakkan dalam peti mati hitam dan dikirim ke Samarkand untuk dimakamkan.
Dikisahkan penguasa dinasti Afsharid, Nader Shah pernah mengambil lempengan batu giok dari makam Timur Lenk. Batu giok ini kemudian dibawa ke Persia pada tahun 1740 dan dipecah menjadi dua bagian. Tiba-tiba putra Nader Shah jatuh sakit setelah batu giok itu tiba di ibu kota Persia. Sejak saat itu permasalahan timbul dan menjadi tidak beres, sehingga penasihat Nader memintanya untuk mengembalikan batu itu ke makam. Akhirnya batu tu dikirim kembali ke Samarqand, putranya pun segera pulih. Dan beberapa tahun kemudian, nasib buruk menimpa Nader Shah, dia dibunuh. Dikabarkan, sejak saat itu lokasi persis makam Timur Lenk telah dikaburkan untuk mencegah kutukannya lepas.
Baca juga: Salah Tafsir Ramalan, Nasib Mereka Memprihatinkan
Pada tahun 1941, Joseph Stalin mengirim antropolog Soviet terkemuka Mikhail Gerasimov, Lev V Oshanin dan V Ia Zezenkova. Mereka ditugaskan untuk menggali makam Taimur dan membawa jasadnya. Antropolog ini melakukan penelitian ilmiah tentang fisik dan membuat replika. Mendengar berita penggalian makam Timur, penduduk lokal Samarkand ketakutan dan memperingatkan antropolog. Penduduk lokal sudah mengetahui tentang kutukan mengerikan yang disegel pada kuburan Timur. Tetapi sebagian besar orang eropa tak mempercayai takhayul, termasuk antropolog Soviet ini.
Pada tanggal 19 Juni 1941, tim antropolog ini akhirnya menemukan kuburan Timur berdasarkan petunjuk sejarah. Mereka pun membuka makam dan menganalisa tubuhnya yang saat itu masih tercium aroma minyak wangi eksotis dari dibalsem empat abad lalu. Ketika mereka membongkar kuburan, para antropolog menemukan kutukan mengerikan yang tertulis di dalamnya. Jika diterjemahkan kira-kira isinya begini; Ketika aku bangkit dari kematian, dunia akan bergetar. Dan ada satu tambahan prasasti didalamnya bertuliskan; Siapapun yang mengganggu makamku akan ada seorang penjajah yang lebih mengerikan daripada aku.
Antropolog ini masih tidak percaya dan mengabaikan kutukan, mereka memindahkan jasad Taimur dan membawanya kembali ke Moskow untuk diteliti lebih lanjut. Menurut penelitian mereka yang tertulis dalam buku The Face Finder, Timur Lenk adalah pria jangkung berdada lebar dan tinggi badan 173 cm. Di akhir hidupnya dia lumpur, lengan kanan luka-luka, dan dia pincang.
Tiga hari kemudian, tepatnya 22 Juni 1941, Hitler meluncurkan serangan mendadak ke Soviet. Invasi berdarah ini belum pernah terjadi sebelumnya dan mengorbankan sekitar 30 juta jiwa. Jerman maju tak terhentikan, Gerasimov merasa khawatir dan teringat tentang kutukan makam itu. Dia pun mencoba mengirim pesan ke Stalin dan mengatakan rahasia kecil dibalik pembongkaran makam Timur Lenk.
Baca juga: Misteri Makam Nabi Daniel Berada Di Sebelas Tempat Berbeda
Stalin termasuk salah satu orang yang mempercayai takhayul, diapun mengizinkan antropolog-nya mengembalikan jasad Timur Lenk ke tempat semula. Sebuah pesawat khusus menerbangkan Taimur kembali ke Samarkand. Jasadnya dimakamkan kembali dengan ritual Islam pada bulan November 1942. Beberapa minggu kemudian, gelombang invasi Jerman tiba-tiba berbalik arah. Soviet berhasil meraih kemenangan di Pertempuran Stalingrad. Menurut versi lain, pesawat yang membawa jasad Timur Lenk dari Moskow ke Samarkand memutar jalur dan sengaja melintas di atas Stalingrad.