Ribuan tahun lalu wabah penyakit mematikan telah berkembang dan melanda peradaban, salah satunya Mesir dibawah kepemimpinan Firaun. Berbagai musibah telah datang, mulai dari kekeringan hingga hama yang juga ikut menyebarkan penyakit ke seluruh negeri. Wabah ini telah menyebabkan sebagian besar penduduknya tewas, saat itu tidak ada obat yang bisa menyembuhkannya. Kisah ini telah dibuktikan arkeolog yang membuktikan bahwa kutu dan hama seperti tikus menjadi sumber penyebarannya. Sejak zaman Firaun, kapal-kapal perdagangan telah membawa bakteri ke berbagai wilayah, yang akhirnya muncul wabah besar Black Death di Eropa ribuan tahun kemudian.
Dalam sejarah tercatat bahwa Firaun dan pengikutnya mendapat musibah selama bertahun-tahun. Kekeringan menimpa para petani, terjadi kelaparan dan wabah berkembang. Kemudian hujan datang dan tanaman tumbuh, tetapi ketika panen tiba, hampir tidak ada buah atau biji-bijian yang tersisa. Ini disebabkan serangan hama seperti serangga dan hama tikus. Setiap kali musim subur terjadi, orang Mesir akan menganggapnya sebagai kepatuhan mereka terhadap cara-cara tradisional. Tetapi ketika kehilangan, mereka menyalahkan semuanya kepada musuh-musuh mereka.
Penduduk pada waktu itu hidup dengan ternak dan peliharaan mereka, kemudian serangga menyerang tanaman dan bersarang di tubuh hewan. Dari sini penyakit itu menyebar, menginfeksi ternak seperti domba, babi, kucing dan anjing. Hewan-hewan ini menularkan penyakit kepada pemiliknya, hingga menyebar luas menjadi wabah besar pada waktu itu.
Baca juga: Kisah Nabi Idris Membangun Piramida Mesir
Ilmuwan telah menyusuri wilayah Mesir, tepatnya di pemakaman raja Tutankhamun dan Akhenaton. Serangga berupa kutu sebagai pembawa wabah dilingkungan mereka. Kutu-kutu ini juga terbawa melalui tikus yang hidup disekitar sungai Nil, sehingga arus air juga terkontaminasi bakteri ke wilayah penduduk disepanjang sungai.
Tulisan Mesir kuno dari periode waktu yang sama menunjukkan penyakit epidemi dengan gejala yang mirip dengan wabah. Teks ini ditulis 1500 SM yang dikenal sebagai Ebers Papyrus menceritakan wabah penyakit bubo dan nanah membatu. Teks tersebut berisi 700 formula ajaib, baik berupa mantera dan obat tradisional penyembuhan penyakit.
Baca juga: Kisah Nabi Khidir Membangunkan Raja Persia Yang Mati
Menurut arkeolog, ada kemungkinan bahwa perdagangan juga menyebarkan penyakit melalui tikus hitam. Tikus-tikus ini pindah melalui kapal perdagangan dan berlayar di Mediterania ke Eropa selatan. Ribuan tahun kemudian, wabah seperti ini muncul kembali di Eropa yang dikenal dengan Black Death, salah satu pandemi yang paling mematikan dalam sejarah manusia. Wabah ini mengakibatkan 75 hingga 200 juta orang tewas di Eropa dalam waktu 4 tahun. Tepatnya wabah memuncak dari tahun 1347 hingga 1351.
Wabah Penyakit Mematikan selengkapnya bisa dilihat dalam video youtube berikut ini: https://youtu.be/i7vr5JF9Vr0
Dalam sejarah tercatat bahwa Firaun dan pengikutnya mendapat musibah selama bertahun-tahun. Kekeringan menimpa para petani, terjadi kelaparan dan wabah berkembang. Kemudian hujan datang dan tanaman tumbuh, tetapi ketika panen tiba, hampir tidak ada buah atau biji-bijian yang tersisa. Ini disebabkan serangan hama seperti serangga dan hama tikus. Setiap kali musim subur terjadi, orang Mesir akan menganggapnya sebagai kepatuhan mereka terhadap cara-cara tradisional. Tetapi ketika kehilangan, mereka menyalahkan semuanya kepada musuh-musuh mereka.
Wabah Penyakit Mematikan
Menurut arkeolog dari Universitas Sheffield, Inggris yang meneliti fosil diwilayah Mesir. Mereka menemukan bahwa wabah besar telah melanda dan menyebar sejak zaman Firaun. Wabah ini diduga berasal dari Asia Timur dan Afrika Utara menjadi salah satu tempat berkembangnya epidemi. Petunjuk ini ditemukan dari penelitian fosil 3000 tahun lalu.Penduduk pada waktu itu hidup dengan ternak dan peliharaan mereka, kemudian serangga menyerang tanaman dan bersarang di tubuh hewan. Dari sini penyakit itu menyebar, menginfeksi ternak seperti domba, babi, kucing dan anjing. Hewan-hewan ini menularkan penyakit kepada pemiliknya, hingga menyebar luas menjadi wabah besar pada waktu itu.
Baca juga: Kisah Nabi Idris Membangun Piramida Mesir
Ilmuwan telah menyusuri wilayah Mesir, tepatnya di pemakaman raja Tutankhamun dan Akhenaton. Serangga berupa kutu sebagai pembawa wabah dilingkungan mereka. Kutu-kutu ini juga terbawa melalui tikus yang hidup disekitar sungai Nil, sehingga arus air juga terkontaminasi bakteri ke wilayah penduduk disepanjang sungai.
Tulisan Mesir kuno dari periode waktu yang sama menunjukkan penyakit epidemi dengan gejala yang mirip dengan wabah. Teks ini ditulis 1500 SM yang dikenal sebagai Ebers Papyrus menceritakan wabah penyakit bubo dan nanah membatu. Teks tersebut berisi 700 formula ajaib, baik berupa mantera dan obat tradisional penyembuhan penyakit.
Baca juga: Kisah Nabi Khidir Membangunkan Raja Persia Yang Mati
Menurut arkeolog, ada kemungkinan bahwa perdagangan juga menyebarkan penyakit melalui tikus hitam. Tikus-tikus ini pindah melalui kapal perdagangan dan berlayar di Mediterania ke Eropa selatan. Ribuan tahun kemudian, wabah seperti ini muncul kembali di Eropa yang dikenal dengan Black Death, salah satu pandemi yang paling mematikan dalam sejarah manusia. Wabah ini mengakibatkan 75 hingga 200 juta orang tewas di Eropa dalam waktu 4 tahun. Tepatnya wabah memuncak dari tahun 1347 hingga 1351.
Wabah Penyakit Mematikan selengkapnya bisa dilihat dalam video youtube berikut ini: https://youtu.be/i7vr5JF9Vr0