Dalam video dan media yang diterbitkan NASA, banyak sekali rekaman tentang suara aneh diluar angkasa. Fenomena misteri suara aneh di langit sebenarnya sudah didengar ribuan tahun lalu oleh Pythagoras. Bahkan waktu itu dia tidak menggunakan peralatan canggih seperti satelit, dia mendengarnya tanpa alat apapun.
Pythagoras selama ini dianggap sebagai orang yang menambahkan string kedelapan dengan kecapi, tujuh senar selalu dihubungkan dengan korespondensi dalam tubuh manusia dan planet-planet di alam semesta. Dalam sejarah terdahulu, orang-orang Yunani mendapatkan pengetahuan tentang aspek filosofis dan terapi musik dari Mesir. Dan Yunani menganggap Hermes sebagai dewa yang menciptakan seni, dimana dia membuat kecapi dari cangkang kura-kura.
Misteri Suara Aneh Di Langit
Misteri kecapi dianggap sebagai simbol rahasia konstitusi manusia, dimana instrumen mewakili bentuk fisik, string mewakili saraf dan musisi mewakili roh. Mereka bermain musik dan merasakannya melalui saraf, semangat, kemudian menciptakan harmoni dan fungsional normal, sehingga terjadi keganjilan jika sifat manusia kotor.
Pythagoras dianggap bukan seorang musisi tetapi dikenal sebagai penemu skala Diantonis. Dia telah belajar teori musik dari para imam sehingga dalam beberapa tahun mampu mengatur harmoni dan disonansi. Semua kemungkinan yang dihasilkan Pythagoras merupakan teori harmoni dari Monochord, sebuah penemuan yang terdiri dari string tunggal yang membentang antara dua pasak dan disertakan dengan Frets bergerak.
Pythagoras dikenal sebagai salah satu orang yang menyumbang pengetahuan matematika dan harmoni yang telah dikendalikan dalam proporsi matematika. Matematika ini menunjukkan metode yang tepat dimana semuanya telah ditetapkan dan dipelihara alam semesta. Dia membuat aneka ragam alat musik dimana masing-masing untuk menentukan nada, interval harmoni, nomor, warna dan bentuk, serta dilanjutkan dengan pembuktian akurasi dari peralatan berbeda.
Dia menerapkan hukum baru yang akan menemukan interval harmoni pada semua fenomena alam, bahkan menunjukkan hubungan harmonis antara planet-planet di luar angkasa, rasi bintang, dan elemen benda lainnya. Temuan ini selanjutnya disempurnakan John A Newlands yang kemudian dikenal sebagai hukum oktaf dalam kimia modern.
Percaya atau tidak, harmoni pada dasarnya bukan ditentukan oleh persepsi akal, tetapi dengan alasan dan matematika. Sebuah kode yang menegaskan rasa dan naluri untuk menjadi normatif dalam harmoni. Pythagoras meyakini, efek mendalam musik pada indera dan emosi makhluk hidup telah mempengaruhi pikiran dan tubuh. Tehnik ini disebut musik pengobatan atau musik terapi.
Pythagoras telah menemukan misteri suara aneh di langit berupa tujuh kunci dari sistem musik Yunani yang mampu menghilangkan berbagai emosi. Dia dikenal menyembuhkan banyak penyakit yang menyangkut roh dan jiwa, tubuh yang memiliki komposisi musik tertentu dihadapkan kepada penderita, atau membaca syair yang ditulis Hesiod dan Homer. Teori harmoni sidereal menyebutkan bahwa dari semua manusia hanya Pythagoras yang mampu mendengat suara alam semesta.
Naskah Shakesper dalam drama berjudul 'The Merchant of Venice' menuliskan bahwa "Tidak ada bola terkecil yang Engkau ciptakan tetapi gerak seperti malaikat bernyanyi". Kemudian legenda menyebut Nabi Ayub pernah berkata "....Ketika bintang pagi bernyanyi bersama".
Nama-nama yang diberikan Pythagoras didalam berbagai catatan skala diantonis berasal dari perkiraan kecepatan dan besarnya massa planet. Masing-masing benda angkasa diyakini mengeluarkan nada tertentu yang disebabkan orbit dan rotasi. Planet-planet yang menjalani rotasi dan revolusi mengeluarkan suara-suara tertentu dan berbeda sesuai massa dan kecepatan masing-masing. Sementara Bulan yang terdekat dengan Bumi, akan memberikan bias suara dari tujuh planet dan bintang.
Mitos Yunani menyebutkan adanya hubungan misteri suara aneh di langit dari tujuh planet serta tujuh vokal suci. Vokal suci itu adalah Alpha, Epsilon, Eta, Iota, Omicron, Upsilon dan Omega. Ketika tujuh langit bernyanyi akan menghasilkan harmoni sempurna yang naik keatas dan dianggap sebagai pujian.
Tujuh nada terdengar memuji diri-Mu, Dewa yang besar, yang tidak henti bersenandung diseluruh alam semesta...... Akulah kecapi besar diseluruh dunia, melantunkan lagu-lagu dilangit (Nauman's History of Music).
Pythagoras meyakini bahwa segala sesuatu memiliki suara dan semua makhluk abadi menyanyikan pujian untuk sang pencipta. Tetapi manusia tidak mampu mendengar melodi ini karena jiwanya terjebak dalam ilusi material. Ketika manusia membebaskan dirinya dari belenggu dunia yang lebih rendah dengan keterbatasan arti, suara dari alam semesta akan terdengar. Jadi, misteri suara aneh di langit bukan hal baru bagi kita.
Referensi
- Iamblichus' Life of Pythagoras, karya Thomas Taylor
- The Manual of Harmonics of Nicomachus the Pythagorean, karya Nicomachus
- The Theology of Arithmetic, karya Iambilichus