Inilah fakta sejarah Islam di Spanyol sejak Ratu Isabella i Castile menguasai Granada. Penaklukan Umayyah atas Hispania, atau dikenal penaklukan Muslim di Semenanjung Iberia, merupakan perluasan awal Kekhalifahan Umayyah atas Hispania dari tahun 711 hingga 788. Saat itu meruapakan kehancuran Kerajaan Visigothic diikuti berdirinya Emirat Cordoba di bawah kekuasaan Abd al-Rahman I, yang juga merupakan penyatuan wilayah yang dikenal sebagai Andalusia. Penaklukan ini merupakan ekspansi paling barat dari Kekhalifahan Umayyah dan pemerintahan Muslim ke Eropa.
Ferdinand dan Isabella telah mengakhiri Reconquista, atau penaklukan kembali wilayah Semenanjung Iberia. Mereka melawan Emirat Granada yang dimulai pada tahun 1482 dan berakhir dengan penyerahan Granada pada tanggal 2 Januari 1492. Bangsa Moor di Castile sebelumnya berkisar setengah juta jiwa, tahun 1492 sekitar 100 ribu orang meninggal atau diperbudak. Sekitar 200 ribu orang migrasi, dan 200 ribu orang tetap di Kastilia.
Isabella I lahir pada tanggal 22 April 1451 dan meninggal pada tanggal 26 November 1504. Dia adalah Ratu Kastilia tahun 1474 dan menyandang permaisuri Aragon tahun 1479. Dia bersama suaminya, Ferdinand II memerintah Spanyol dan mengatur kembali sistem pemerintahan yang mendukung agama Kristen. Selama memerintah, Isabella berhasil menurunkan tingkat kejahatan selama bertahun-tahun, dan membebaskan beban hutang besar yang ditinggalkan kakaknya. Reformasi yang mereka lakukan berpengaruh besar, keduanya dikenal karena mengakhiri Reconquista. Menerapkan aturan paksa pindah agama Kristen kepada Yahudi dan Muslim, jika menolak maka mereka diasingkan atau diusir. Spanyol saat itu menjadi kekuatan utama di Eropa dan dunia selama lebih dari satu abad.
Baca juga: Benarkah Ponce de Leon Mencari Mata Air Keabadian?
Isabella dan Ferdinand mendukung dan membiayai perjalanan Christopher Columbus tahun 1492 yang membuka Dunia Baru. Mengambil keuntungan dari tanah pribumi Amerika, konversi agama, bahkan populasi pribumi Amerika turun drastis sejak penjajahan Spanyol. Bahkan ketika cucunya memimpin Spanyol, Cahrles V telah membuat perang agama Katolik dan Protestan di kerajaan Spanyol. Dibawah kepemimpinan Charles, suku Aztec dibumi hanguskan oleh Spanyol tahun 1521. Beberapa tahun kemudian, Kekaisaran Inca ditaklukkan, dimana kota Cusco, ibukota Inca, hancur lebur pada tahun 1536. Penjajah ini merampas seluruh kekayaan mereka dan membawanya ke Spanyol.
Kisah sejarah Islam di Spanyol selengkapnya bisa dilihat dalam video youtube berikut ini: https://youtu.be/YUkznE-3j4M
Setelah kerajaan-kerajaan Kristen mengambil alih Al-Andalus pada tanggal 2 Januari 1492, populasi Muslim berkisar 500 hingga 600 ribu orang. Umat Islam hidup di bawah pemerintahan Kristen dan berstatus Mudejar, secara hukum mengizinkan praktik Islam. Tetapi pada tahun 1499, Uskup Agung Toledo, Kardinal Francisco Jimenez yang berada di Granada memaksa kepatuhan agama Kristen dengan penyiksaan dan pemenjaraan. Tekanan terhadap muslim memicu pemberontakan dan berhasil dipadamkan. Adanya pemberontakan inilah yang digunakan untuk mencabut perlindungan hukum dan perjanjian umat Islam sebelumnya. Hukum konversi agama kemudian dilipatgandakan dan pada tahun 1501, sehingga tidak ada lagi Muslim yang tersisa di kota Granada.
Baca juga: Fakta Spanyol Menjajah Amerika Sangat Mengerikan
Ratu Isabella kemudian mengeluarkan dekrit pada tahun 1502 yang melarang Islam diseluruh Castilia. Di masa aneksasi Navarre Iberia pada tahun 1515, jumlah Muslim yang dipaksa pindah agama bertambah drastis di bawah dekrit Castilia. Disambung lagi dengan aturan Crown Aragon, sehingga tidak ada lagi ikatan yang menjamin kebebasan beragama bagi umat Islam. Pada awal tahun 1520-an, pemberontakan anti-Islam meletus yang dikenal sebagai Pemberontakan Persaudaraan.
Saat itu umat Islam di bawah wilayah pemberontak dipaksa untuk pindah agama. Pasukan kerajaan Aragon menekan pemberontakan, Raja Charles I memutuskan bahwa perpindahan agama secara paksa dinyatakan sah. Pada tahun 1524, Charles mengajukan petisi kepada Paus Klemens VII untuk membebaskan raja dari sumpahnya melindungi kebebasan beragama Muslim. Keputusan ini memberinya wewenang mengeluarkan dekrit untuk menghilangkan populasi Muslim yang tersisa. Pada akhirnya, Islam tidak lagi secara resmi ada di seluruh wilayah Spanyol.
Baca juga: Inilah Serangan Biologis Pasukan Khan Yang Menghancurkan Eropa
Umat islam ternyata diam-diam masih berpegang teguh pada ajaran Islam, menutupi praktik syariah dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian fatwa Oran dikeluarkan untuk melemahkan syariah, merinci cara-cara umat Islam melakukannya. Fatwa ini menjadi dasar bagi crypto-Islam yang dipraktikkan oleh Morisco. Mereka diusir dan terpaksa pindah antara tahun 1609 hingga 1614, beberapa diantaranya bermukim di dekat pantai. Fatwa ini menciptakan masyarakat umat Islam yang taat diam-diam menolak hidup berdampingan dengan para mantan Muslim yang menjadi orang Kristen sejati.
Ferdinand dan Isabella telah mengakhiri Reconquista, atau penaklukan kembali wilayah Semenanjung Iberia. Mereka melawan Emirat Granada yang dimulai pada tahun 1482 dan berakhir dengan penyerahan Granada pada tanggal 2 Januari 1492. Bangsa Moor di Castile sebelumnya berkisar setengah juta jiwa, tahun 1492 sekitar 100 ribu orang meninggal atau diperbudak. Sekitar 200 ribu orang migrasi, dan 200 ribu orang tetap di Kastilia.
Isabella I lahir pada tanggal 22 April 1451 dan meninggal pada tanggal 26 November 1504. Dia adalah Ratu Kastilia tahun 1474 dan menyandang permaisuri Aragon tahun 1479. Dia bersama suaminya, Ferdinand II memerintah Spanyol dan mengatur kembali sistem pemerintahan yang mendukung agama Kristen. Selama memerintah, Isabella berhasil menurunkan tingkat kejahatan selama bertahun-tahun, dan membebaskan beban hutang besar yang ditinggalkan kakaknya. Reformasi yang mereka lakukan berpengaruh besar, keduanya dikenal karena mengakhiri Reconquista. Menerapkan aturan paksa pindah agama Kristen kepada Yahudi dan Muslim, jika menolak maka mereka diasingkan atau diusir. Spanyol saat itu menjadi kekuatan utama di Eropa dan dunia selama lebih dari satu abad.
Baca juga: Benarkah Ponce de Leon Mencari Mata Air Keabadian?
Isabella dan Ferdinand mendukung dan membiayai perjalanan Christopher Columbus tahun 1492 yang membuka Dunia Baru. Mengambil keuntungan dari tanah pribumi Amerika, konversi agama, bahkan populasi pribumi Amerika turun drastis sejak penjajahan Spanyol. Bahkan ketika cucunya memimpin Spanyol, Cahrles V telah membuat perang agama Katolik dan Protestan di kerajaan Spanyol. Dibawah kepemimpinan Charles, suku Aztec dibumi hanguskan oleh Spanyol tahun 1521. Beberapa tahun kemudian, Kekaisaran Inca ditaklukkan, dimana kota Cusco, ibukota Inca, hancur lebur pada tahun 1536. Penjajah ini merampas seluruh kekayaan mereka dan membawanya ke Spanyol.
Kisah sejarah Islam di Spanyol selengkapnya bisa dilihat dalam video youtube berikut ini: https://youtu.be/YUkznE-3j4M
Sejarah Islam Spanyol
Konversi paksa Muslim di Spanyol diberlakukan atas dasar dekrit yang melarang Islam di tanah Monarki Spanyol. Semua ini diawasi oleh tiga kerajaan Spanyol yaitu Crown of Castile sekitar tahun 1500, diikuti oleh Navarre sekitar tahun 1515, dan terakhir Crown of Aragon sekitar tahun 1523.Setelah kerajaan-kerajaan Kristen mengambil alih Al-Andalus pada tanggal 2 Januari 1492, populasi Muslim berkisar 500 hingga 600 ribu orang. Umat Islam hidup di bawah pemerintahan Kristen dan berstatus Mudejar, secara hukum mengizinkan praktik Islam. Tetapi pada tahun 1499, Uskup Agung Toledo, Kardinal Francisco Jimenez yang berada di Granada memaksa kepatuhan agama Kristen dengan penyiksaan dan pemenjaraan. Tekanan terhadap muslim memicu pemberontakan dan berhasil dipadamkan. Adanya pemberontakan inilah yang digunakan untuk mencabut perlindungan hukum dan perjanjian umat Islam sebelumnya. Hukum konversi agama kemudian dilipatgandakan dan pada tahun 1501, sehingga tidak ada lagi Muslim yang tersisa di kota Granada.
Baca juga: Fakta Spanyol Menjajah Amerika Sangat Mengerikan
Ratu Isabella kemudian mengeluarkan dekrit pada tahun 1502 yang melarang Islam diseluruh Castilia. Di masa aneksasi Navarre Iberia pada tahun 1515, jumlah Muslim yang dipaksa pindah agama bertambah drastis di bawah dekrit Castilia. Disambung lagi dengan aturan Crown Aragon, sehingga tidak ada lagi ikatan yang menjamin kebebasan beragama bagi umat Islam. Pada awal tahun 1520-an, pemberontakan anti-Islam meletus yang dikenal sebagai Pemberontakan Persaudaraan.
Saat itu umat Islam di bawah wilayah pemberontak dipaksa untuk pindah agama. Pasukan kerajaan Aragon menekan pemberontakan, Raja Charles I memutuskan bahwa perpindahan agama secara paksa dinyatakan sah. Pada tahun 1524, Charles mengajukan petisi kepada Paus Klemens VII untuk membebaskan raja dari sumpahnya melindungi kebebasan beragama Muslim. Keputusan ini memberinya wewenang mengeluarkan dekrit untuk menghilangkan populasi Muslim yang tersisa. Pada akhirnya, Islam tidak lagi secara resmi ada di seluruh wilayah Spanyol.
Baca juga: Inilah Serangan Biologis Pasukan Khan Yang Menghancurkan Eropa
Umat islam ternyata diam-diam masih berpegang teguh pada ajaran Islam, menutupi praktik syariah dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian fatwa Oran dikeluarkan untuk melemahkan syariah, merinci cara-cara umat Islam melakukannya. Fatwa ini menjadi dasar bagi crypto-Islam yang dipraktikkan oleh Morisco. Mereka diusir dan terpaksa pindah antara tahun 1609 hingga 1614, beberapa diantaranya bermukim di dekat pantai. Fatwa ini menciptakan masyarakat umat Islam yang taat diam-diam menolak hidup berdampingan dengan para mantan Muslim yang menjadi orang Kristen sejati.
Referensi
- Muslims in Spain, 1500 to 1614. By Harvey (2005)
- Blood and Faith: The Purging of Muslim Spain. By Carr, Matthew (2009)
- The Moriscos of Spain: Their Conversion and Expulsion. By Lea, Henry Charles (1901)