Benarkah bulan berongga? Ada banyak sekali teori-teori yang menyangkut fenomena aneh di bulan. Salah satunya teori konspirasi yang ditulis Don Wilson. Mereka menjelaskan bahwa bulan merupakan benda angkasa yang telah di modifikasi. Awal cerita bermula pada tahun 1957 ketika Rusia meluncurkan satelit pertama, dimana era persaingan penjelajahan luar angkasa dimulai. Hipotesis yang mereka ungkapkan menimbulkan kontroversi dikalangan ilmuwan, karena bulan dianggap sebagai mesin yang sangat akurat dan mampu menahan serangan meteor keras karena terbuat dari logam murni titanium.
Menurut NASA, iklim bumi lebih stabil akibat adanya bulan dan rotasi bumi bisa diperlambat sehingga secara bertahap mampu memperpanjang peredaran waktu, sehingga kita menikmati sehari 24 jam. Jika tidak ada bulan, mungkin waktu antara siang dan malam terlalu cepat berganti.
Antara tahun 1972 dan 1977, NASA berhasil mengukur gelombang seismik melalui pendaratan Apollo. Hasilnya sangat mengejutkan dan berbeda dengan fenomena seismik yang pernah tercatat di Bumi. Getaran seismik tersebut berlangsung selama satu jam dan keluar kembali berupa gelombang kecil. Menurut Dr Ross Taylor, gelombang kejut itu terus bergema disekitar bulan dalam jangka waktu satu jam atau lebih. Sama seperti memukul pipa besi maka gaung akan bergema dan semakin menghilang. Artinya, didalamnya terdapat ruang kosong yang sangat besar. Gara-gara pengukuran gelombang seismik ini, makin banyak yang percaya bahwa bulan berongga.
Selengkapnya bisa dilihat dalam video youtube berikut ini: https://youtu.be/kytvDYNMXEo
Yang paling menarik dari permukaan bulan adalah kawah, dimana permukaannya melengkung dan bulat disekitarnya. Tidak seperti kawah-kawah di bumi pada umumnya. Kawah alami biasanya berbentuk cekung kedalam atau berlubang yang disebabkan meteor besar jatuh kepermukaan bulan. Menurut Charles A Wood dari departemen ilmu geologi Brown University, dalam makalahnya tahun 1978 menyatakan bahwa kawah cembung kemungkinan besar tercipta akibat aktifitas lava yang meresap melalui rekahan ke permukaan. Lava yang membentuk cincin kawah membutuhkan tingkat ekstrusi rendah dari lava besar.
Baca juga: Peradaban Suku Maya, Aztec Dan Olmec Berasal Dari Afrika
Usia bebatuan bulan diperkirakan sangat kuno, sebagian besar usianya melampaui usia bebatuan yang pernah ada di bumi. Sampel batu yang dibawa mengandung besi dan titanium murni, logam yang tidak ada secara ilmiah. Penelitian ini menduga bahwa batu bulan merupakan hasil peleburan yang biasa dilakukan manusia. Peleburan logam setidaknya membutuhkan suhu diatas 2-3 ribu derajat Celcius. Faktanya, bulan merupakan tempat yang dingin dimana tidak ada aktifitas gunung berapi.
Permukaan bulan tertutupi puing-puing dan memancarkan gelombang kejut tanpa peredam. Jika bulan memiliki ronggga berukuran besar maka tidak ada gaya gravitasi, karena isinya tidak cukup padat. Tidak seperti fenomena gravitasi yang saat ini terjadi di planet Mars, karena planet itu padat.
Fisikawan asal italia, Lorenzo Iorio menerbitkan artikel yang membahas perilaku anomali bulan. Menurutnya, bulan memiliki sedikit perubahan dari waktu ke waktu yang tidak bisa dijelaskan dalam paradigma yang terjadi saat ini. Orbit bulan meningkat secara eksentrisitas, banyak penyimpangan orbit lingkaran bulan yang tak sempurna.
Baca juga: Kecantikan Wanita Amazon Ini Telah Menaklukan Penguasa Dunia
Beberapa analis bersikeras dengan teori konspirasinya yang mengatakan bahwa bulan merupakan kunci kehidupan makhluk luar angkasa. Sejauh ini ditemukan bukti gambar yang belum bisa memperkuat dugaan tersebut. Dan beberapa penelitian ilmiah telah menjelaskan fenomena aneh yang terjadi di bulan.
Baru-baru ini Tiongkok juga berencana meluncurkan bulan buatan manusia yang rencananya untuk menggantikan lampu dijalanan. Terlepas dari berhasil atau tidak, bulan tampaknya sangat mungkin dibuat manusia dengan teknologi tinggi.
Menurut NASA, iklim bumi lebih stabil akibat adanya bulan dan rotasi bumi bisa diperlambat sehingga secara bertahap mampu memperpanjang peredaran waktu, sehingga kita menikmati sehari 24 jam. Jika tidak ada bulan, mungkin waktu antara siang dan malam terlalu cepat berganti.
Bulan Berongga
NASA sendiri telah mengirimkan lebih dari 70 pesawat luar angkasa untuk mengeksplorasi bulan. Mereka menjelaskan bahwa bulan berfungsi untuk menstabilkan bumi, dimana bulan telah menyebabkan iklim lebih stabil dan membantu evolusi kehidupan. Bagaimana awalnya bulan disebut berongga? Berikut beberapa penjelasannya.Antara tahun 1972 dan 1977, NASA berhasil mengukur gelombang seismik melalui pendaratan Apollo. Hasilnya sangat mengejutkan dan berbeda dengan fenomena seismik yang pernah tercatat di Bumi. Getaran seismik tersebut berlangsung selama satu jam dan keluar kembali berupa gelombang kecil. Menurut Dr Ross Taylor, gelombang kejut itu terus bergema disekitar bulan dalam jangka waktu satu jam atau lebih. Sama seperti memukul pipa besi maka gaung akan bergema dan semakin menghilang. Artinya, didalamnya terdapat ruang kosong yang sangat besar. Gara-gara pengukuran gelombang seismik ini, makin banyak yang percaya bahwa bulan berongga.
Selengkapnya bisa dilihat dalam video youtube berikut ini: https://youtu.be/kytvDYNMXEo
Yang paling menarik dari permukaan bulan adalah kawah, dimana permukaannya melengkung dan bulat disekitarnya. Tidak seperti kawah-kawah di bumi pada umumnya. Kawah alami biasanya berbentuk cekung kedalam atau berlubang yang disebabkan meteor besar jatuh kepermukaan bulan. Menurut Charles A Wood dari departemen ilmu geologi Brown University, dalam makalahnya tahun 1978 menyatakan bahwa kawah cembung kemungkinan besar tercipta akibat aktifitas lava yang meresap melalui rekahan ke permukaan. Lava yang membentuk cincin kawah membutuhkan tingkat ekstrusi rendah dari lava besar.
Baca juga: Peradaban Suku Maya, Aztec Dan Olmec Berasal Dari Afrika
Usia bebatuan bulan diperkirakan sangat kuno, sebagian besar usianya melampaui usia bebatuan yang pernah ada di bumi. Sampel batu yang dibawa mengandung besi dan titanium murni, logam yang tidak ada secara ilmiah. Penelitian ini menduga bahwa batu bulan merupakan hasil peleburan yang biasa dilakukan manusia. Peleburan logam setidaknya membutuhkan suhu diatas 2-3 ribu derajat Celcius. Faktanya, bulan merupakan tempat yang dingin dimana tidak ada aktifitas gunung berapi.
Permukaan bulan tertutupi puing-puing dan memancarkan gelombang kejut tanpa peredam. Jika bulan memiliki ronggga berukuran besar maka tidak ada gaya gravitasi, karena isinya tidak cukup padat. Tidak seperti fenomena gravitasi yang saat ini terjadi di planet Mars, karena planet itu padat.
Fisikawan asal italia, Lorenzo Iorio menerbitkan artikel yang membahas perilaku anomali bulan. Menurutnya, bulan memiliki sedikit perubahan dari waktu ke waktu yang tidak bisa dijelaskan dalam paradigma yang terjadi saat ini. Orbit bulan meningkat secara eksentrisitas, banyak penyimpangan orbit lingkaran bulan yang tak sempurna.
Baca juga: Kecantikan Wanita Amazon Ini Telah Menaklukan Penguasa Dunia
Beberapa analis bersikeras dengan teori konspirasinya yang mengatakan bahwa bulan merupakan kunci kehidupan makhluk luar angkasa. Sejauh ini ditemukan bukti gambar yang belum bisa memperkuat dugaan tersebut. Dan beberapa penelitian ilmiah telah menjelaskan fenomena aneh yang terjadi di bulan.
Baru-baru ini Tiongkok juga berencana meluncurkan bulan buatan manusia yang rencananya untuk menggantikan lampu dijalanan. Terlepas dari berhasil atau tidak, bulan tampaknya sangat mungkin dibuat manusia dengan teknologi tinggi.
Referensi
- On the anomalous secular increase of the eccentricity of the orbit of the Moon by Lorenzo Iorio, Cornell University Library.
- Lunar Concentric Craters by Charles A Wood, Smithsonian Astrophysical Observatory (SAO) NASA Astrophysics Data System (ADS)
- Our Mysterious Spaceship Moon, Is our nearest neighbour in space a huge alien spacecraft? A revolutionary Investigation By Don Wilson. Dell Publishing Co. Inc. New York USA, 1975