Dalam buku berjudul 'An Historical Treatise Of Travels Of Noah Into Europe' terbit di London pada tahun 1601 yang menceritakan sejarah penyebaran keluarga Nabi Nuh. Para dewa dewi yang memerintah Babilonia, Yunani kuno dan Mesir, tak lain adalah anak dan cucu Nabi Nuh yang kemudian hari dianggap sebagai Dewa. Hamanak Nuh menikahi adiknya, melahirkan Osiris (Misraim) dan Isis. Kedua kakak adik inipun menikah sedarah.
Sekitar 400 tahun lalu, sebuah buku berjudul 'An Historical Treatise Of Travels Of Noah Into Europe' terbit di London pada tahun 1601 yang menceritakan sejarah penyebaran keluarga Nabi Nuh. Penulisan buku ini berdasarkan fragmen Berosus, seorang imam Chaldean abad ke-3 Sebelum Masehi. Berosus adalah seorang sejarawan terkenal pada masanya sehingga patung tembaga pernah dibangun untuk menghormatinya di Athena. Dalam buku itu diceritakan bahwa para dewa dewi yang memerintah Babilonia, Yunani kuno dan Mesir, tak lain adalah anak dan cucu Nabi Nuh yang kemudian hari dianggap sebagai Dewa.
Anak Nabi Nuh Lebih Dari 30 Orang
Catatan Berosus menceritakan perjalanan Nuh dan keluarganya pada masa sebelum banjir besar. Kisahnya disebutkan bahwa dia adalah sosok bertubuh besar yang baik. Dalam buku ini disebutkan istrinya yang bernama 'Tytea' yang mempunyai tiga putra yaitu:
- Sem, orang terkenal di masanya.
- Ham atau 'Cham', orang yang lembut dan memahami seni.
- Kemudian Yafet, orang yang mempunyai sifat bebas.
Nabi Nuh dan keluarganya tinggal disebuah kota bernama Enos, kota pertama di dunia yang dibangun oleh Kain, anak Adam. Kota ini berada di kaki gunung Libanus Suriah, provinsi Fenisia yang saat ini tidak jauh dari kota Yerusalem. Saat itu astronom dan peramal bijaksana yang berada di Enos sudah meramalkan datangnya Banjir Besar, tetapi kebanyakan orang fasik hidup pada waktu itu. Kecuali Nabi Nuh dan keluarganya, termasuk istri, ketiga anaknya dan istri-istri mereka. Apa yang diramalkan terjadi, dunia hancur dilanda banjir besar ketika Nuh berusia 600 tahun. Diperkirakan dia dan keluarganya keluar dari kapal sekitar 833 tahun sebelum berdirinya Troy atau 2317 tahun sebelum kelahiran Nabi Isa. Bahtera itu terdampar disebuah bukit yang tinggi bernama Gordicus di Armenia.
Menurut Richard, tahun 1601 masih ditemukan bukti catatan Nabi Nuh diatas batu yang menceritakan kisah banjir besar. Batu ini disebut "Myri Adam" yang berada di Armenia. Uniknya, di batu itu disebutkan bahwa setelah banjir besar, Nabi Nuh mempunyai anak-anak lain dari 'Tytea' sebanyak 30 orang. Tercatat 29 orang diantaranya "Tuyscon, Prometheus, Iapetus, Macrus, Cranus, Granaus, Oceanus, Tipheus", dan 16 Titan. Anak perempuan diantaranya "Araxa, Regina, Pandora, Crana, Thetis".
Saat itu Nabi Nuh disebut 'Ogyges Saga' yang artinya Orang Scythia, Patriarkh Agung, Imam Penguasa, dan orang yang pengorbanannya besar. Orang-orang Scythia dan Armenia memanggilnya Olybarma dan Arsa, yang artinya Surga dan Matahari, dia membangun berbagai kota dengan nama dirinya dan istrinya. Dia disebut Ianus yang dalam bahasa Scythia artinya pemberi anggur, karena dia adalah orang pertama yang mengetahui manfaat anggur dan pengolahannya.