Piri Reis nama aslinya Ahmed Muhiddin Piri adalah seorang laksamana Ottoman, sekaligus navigator, geografer dan pembuat peta. Karyanya yang terkenal sampai hari ini adalah peta yang dikumpulkan dalam Kitab-ı Bahriye atau "Book of the Sea". Sebuah Buku Navigasi yang berisi informasi terperinci tentang navigasi dan grafik yang sangat akurat waktu itu. Terutama menggambarkan pelabuhan-pelabuhan dan kota-kota penting di Laut Mediterania. Peta ini juga menjelaskan tempat-tempat berbahaya dan tempat berlindung jika terjadi badai. Uniknya, peta ini diberi gambar-gamber yang menjelaskan beberapa legenda setiap wilayah. Setidaknya ada tiga puluh legenda digambarkan pada peta itu, dua puluh sembilan diantaranya di Turki dan satu di Arab.
Peta ini pertama kali diterbitkan pada 1521, dan direvisi pada 1524-1525 dengan informasi tambahan dan grafik yang lebih baik. Kemudian diberikan sebagai hadiah kepada Sultan Suleiman I, edisi ini setebal 434 halaman yang berisi 290 peta. Sebagian peta dunia pertamanya ditemukan pada tahun 1929 di Istana Topkapi, Istanbul yang merupakan atlas Turki tertua menuju ke Dunia Baru di Amerika. Uniknya peta Piri Reis ini berpusat di Sahara. Pada tahun 1528, Piri Reis menggambar peta Greenland dan Amerika Utara. Mulai dari Labrador dan Newfoundland di utara hingga ke Florida, Kuba, Hispaniola, Jamaika, dan sebagian Amerika Tengah dan Selatan. Menurut teks yang dicetaknya, peta ini berdasarkan 20 map lain dan Mappae Mundi termasuk Arab, Spanyol, Portugis, Cina, India, Yunani, dan Christopher Columbus.
Pada tahun 1516, dia menjadi seorang kapten kapal di armada Ottoman dan bergabung kedalam penaklukan wilayah tahun 1516. Kemudian tahun 1522, dia ikut dalam Pengepungan Rhodes melawan Ksatria St.John. Penaklukan ini berakhir dengan penyerahan pulau itu kepada Ottoman pada tanggal 25 Desember 1522. Dan mereka berhasil mengusir para Ksatria dari Rhodes pada tanggal 1 Januari 1523. Tercatat di tahun 1524, Piri Reis menjadi kapten kapal yang membawa Wazir Agung Ottoman, Pargalı İbrahim Pasha, menuju ke Mesir.
Kisah tragis dalam hidupnya dimulai pada tahun 1547. Waktu itu karirnya naik, dia diangkat menjadi Panglima Armada Ottoman di Samudra Hindia dan Laksamana Armada di Mesir. Semua armadanya berpusat di Suez untuk melindungi wilayah pantai Arab. Semasa kepemimpinannya, ditahun 1548 dia berhasil merebut kembali Aden dari Portugis, tahun 1552 merebut Muscat dan Kish yang diduduki Portugal sejak 1507. Tetapi dia tak berhasil menduduki pulau Hormuz, di pintu masuk Teluk Persia. Ketika Portugis mengalihkan armadanya ke Teluk Persia, Piri Reis menduduki semenanjung Qatar untuk menghalau Portugis di pantai Arab.
Pertempuran dilaut itu ternyata menentukan usianya, dimana dia dituduh telah meninggalkan armada. Diapun dipanggil kembali ke Mesir. Padahal usianya waktu itu mendekati 90 tahun. Pengadilan itu menegaskan bahwa dia menolak untuk mendukung Ottoman Vali, seorang Gubernur Basra, untuk melawan Portugis dalam pertempuran lain yang berada di Teluk Persia Utara. Piri Reis dinyatakan bersalah karena pengepungan ke Pulau Hormuz dan meninggalkan armada. Pembelaan dirinya pada waktu itu karena kurangnya perawatan kapal-kapal yang dibawanya, sehingga dia menolak pertempuran selanjutnya. Menurut kisah, Piri Reis akhirnya dieksekusi pada tahun 1553 di Kairo. Untuk mengenang jasanya, beberapa kapal perang dan kapal selam Angkatan Laut Turki dinamai Piri Reis.
Kisah Piri Reis selengkapnya bisa dilihat dalam video youtube berikut ini: https://youtu.be/F-ySKXqMtuM
Peta ini pertama kali diterbitkan pada 1521, dan direvisi pada 1524-1525 dengan informasi tambahan dan grafik yang lebih baik. Kemudian diberikan sebagai hadiah kepada Sultan Suleiman I, edisi ini setebal 434 halaman yang berisi 290 peta. Sebagian peta dunia pertamanya ditemukan pada tahun 1929 di Istana Topkapi, Istanbul yang merupakan atlas Turki tertua menuju ke Dunia Baru di Amerika. Uniknya peta Piri Reis ini berpusat di Sahara. Pada tahun 1528, Piri Reis menggambar peta Greenland dan Amerika Utara. Mulai dari Labrador dan Newfoundland di utara hingga ke Florida, Kuba, Hispaniola, Jamaika, dan sebagian Amerika Tengah dan Selatan. Menurut teks yang dicetaknya, peta ini berdasarkan 20 map lain dan Mappae Mundi termasuk Arab, Spanyol, Portugis, Cina, India, Yunani, dan Christopher Columbus.
Panglima Armada Piri Reis
Tidak banyak sejarah yang mencatat tentang dirinya. Piri Reis mendukung pemerintah terutama melawan musuh di Laut Mediterania pada abad ke-15 dan ke-16. Diusia muda, dia belajar dengan pamannya, Kemal Reis, seorang bajak laut yang terkenal. Kemudian karirnya naik menjadi laksamana Angkatan Laut Ottoman. Selama periode ini, dia dan pamannya ikut serta dalam berbagai peperangan laut Kekaisaran Ottoman melawan Spanyol, Genoa dan Venesia. Termasuk Pertempuran Zonchio pada tahun 1499 dan Pertempuran Modon pada tahun 1500. Pada tahun 1511, kapal yang ditumpanginya hancur diterjang badai di Laut Mediterania ketika sedang menuju ke Mesir, ketika itu pamannya tewas. Kemudian Piri Reis kembali ke Gelibolu dan mulai mengerjakan pembuatan peta navigasi.Pada tahun 1516, dia menjadi seorang kapten kapal di armada Ottoman dan bergabung kedalam penaklukan wilayah tahun 1516. Kemudian tahun 1522, dia ikut dalam Pengepungan Rhodes melawan Ksatria St.John. Penaklukan ini berakhir dengan penyerahan pulau itu kepada Ottoman pada tanggal 25 Desember 1522. Dan mereka berhasil mengusir para Ksatria dari Rhodes pada tanggal 1 Januari 1523. Tercatat di tahun 1524, Piri Reis menjadi kapten kapal yang membawa Wazir Agung Ottoman, Pargalı İbrahim Pasha, menuju ke Mesir.
Kisah tragis dalam hidupnya dimulai pada tahun 1547. Waktu itu karirnya naik, dia diangkat menjadi Panglima Armada Ottoman di Samudra Hindia dan Laksamana Armada di Mesir. Semua armadanya berpusat di Suez untuk melindungi wilayah pantai Arab. Semasa kepemimpinannya, ditahun 1548 dia berhasil merebut kembali Aden dari Portugis, tahun 1552 merebut Muscat dan Kish yang diduduki Portugal sejak 1507. Tetapi dia tak berhasil menduduki pulau Hormuz, di pintu masuk Teluk Persia. Ketika Portugis mengalihkan armadanya ke Teluk Persia, Piri Reis menduduki semenanjung Qatar untuk menghalau Portugis di pantai Arab.
Pertempuran dilaut itu ternyata menentukan usianya, dimana dia dituduh telah meninggalkan armada. Diapun dipanggil kembali ke Mesir. Padahal usianya waktu itu mendekati 90 tahun. Pengadilan itu menegaskan bahwa dia menolak untuk mendukung Ottoman Vali, seorang Gubernur Basra, untuk melawan Portugis dalam pertempuran lain yang berada di Teluk Persia Utara. Piri Reis dinyatakan bersalah karena pengepungan ke Pulau Hormuz dan meninggalkan armada. Pembelaan dirinya pada waktu itu karena kurangnya perawatan kapal-kapal yang dibawanya, sehingga dia menolak pertempuran selanjutnya. Menurut kisah, Piri Reis akhirnya dieksekusi pada tahun 1553 di Kairo. Untuk mengenang jasanya, beberapa kapal perang dan kapal selam Angkatan Laut Turki dinamai Piri Reis.
Kisah Piri Reis selengkapnya bisa dilihat dalam video youtube berikut ini: https://youtu.be/F-ySKXqMtuM