Sejarah mencatat kepribadian Agrippina sebagai wanita yang kejam, ambisius, keras, dan mendominasi di Roma. Menurut Pliny, dia memiliki gigi taring ganda di rahang kanan atasnya, yang dianggap sebagai tanda keberuntungan. Kisah anak bunuh ibu kandung yang satu ini dianggap sangat menarik, mulai dari menikahi pamannya sendiri, membunuh lawan politik yang jumlahnya tak tanggung-tanggung. Semua dilakukan demi menaikkan tahta anaknya, Nero. Tragisnya, setelah Nero menduduki kursi kaisar, di membunuh ibunya yang kejam ini pada tahun 59 M.
Agrippina the Younger atau Agrippina Minor adalah seorang kaisar Romawi dan salah satu wanita terkemuka di dinasti Julio-Claudian. Ayahnya adalah Germanicus, seorang jenderal dan pewaris Kekaisaran Romawi di bawah Tiberius. Ibunya adalah cucu pertama Kaisar Romawi, Augustus. Dia juga adik perempuan dari kaisar Caligula. Seluruh penduduk negeri pasti terpikat dengan kecantikannya. Setelah dua kali menjadi janda, Agrippina menjadi istri keempat Claudius, yang tak lain adalah pamannya sendiri.
Kisah Anak Bunuh Ibu Kandung
Agrippina Minor adalah putri pertama dan anak keempat dari pasangan Agrippina dan Germanicus. Diusia 13 tahun, Tiberius mengatur agar Agrippina menikahi sepupu pertamanya dari pihak ayah, Gnaeus Domitius Ahenobarbus. Pernikahan ini dirayakan di Roma. Ketika Tiberius meninggal, Agrippina hamil. Domitius adalah ayah dari putra Agrippina, Lucius Domitius Ahenobarbus.
Setelah Domitius meninggal, dia menikah dengan Suetonius. Anak ini kemudian dikenal sebagai Kaisar Nero, satu-satunya anak yang dikandung Agrippina. Kekejaman Agrippina terjadi pada tahun 47 M, dia meracuni suami keduanya.
Sebelumnya, tahun 39 M, Agrippina dan Livilla serta Marcus Aemilius Lepidus, terlibat dalam rencana yang gagal untuk membunuh Caligula. rencana ini bertujuan untuk menjadikan Lepidus sebagai kaisar baru.
Tahun 49 M, dia membunuh Lollia Paulina, saingan perkawainan dengan Claudius yang diusulkan oleh Callistus. Lucius Silanus bertunangan dengan Octavia, putri Claudius sebelum menikah dengan Agrippina. Disebutkan bahwa dia bunuh diri pada hari pernikahannya. Sementara Sosibius, tutor Britannicus, dieksekusi karena berkomplot melawan Nero. Dan Calpurnia, dieksekusi karena Claudius tertarik akan kecantikannya.
Tahun 53 M, Statilius Taurus dipaksa bunuh diri karena Agrippina menginginkan kebunnya. Tahun 54, dia meracuni Claudius suami ketiganya yang tak lain adalah pamannya sendiri. Menyusul eksekusi Domitia Lepida, ibu dari Messalina. Kemudian meracuni Marcus Junius Silanus, saingan Nero. Dan eksekusi terhadap Cadius Rufus atas tuduhan pemerasan.
Disebutkan bahwa Agrippina pernah mengunjungi peramal untuk menanyakan tentang masa depan Nero. Mereka meramalkan bahwa putranya akan menjadi kaisar dan akan membunuhnya. Tetapi dia menjawab, "Biarkan dia membunuhku, asalkan dia menjadi kaisar".
Menurut Nero, ibunya adalah wanita yang bersekongkol melawan keluarganya, dan tega membunuh siapapun demi mencapai tujuan tahta bagi putranya. Nero naik takhta diusia 16 tahun dan Agrippina bisa memerintah melalui pengaruhnya pada Nero. Tetapi disamping Nero ada filsuf tegas bernama Seneca yang menjadi penasehat terkenal. Karena pengaruh filsuf, tahun pertama pemerintahan Nero tampak keputusan yang masuk akal dan bijak.
Agrippina merasa kalah pengaruhnya, dia geram dan berkomplot melawan putranya sendiri. Untuk merendahkan Nero di mata para prajurit dan rakyat, Agrippina mengaku bercinta dengan anaknya sendiri. Oleh karena fitnah ibunya, posisi Nero berdampak buruk dan dianggap sangat kejam.
Atas kelakuan ibunya inilah dia memerintahkan untuk membunuh ibunya. Yang pertama menenggelamkan kapal ketika ibunya berlayar, tetapi Agrippina selamat. Nero menerima berita tentang ibunya yang selamat, dia semakin bergejolak. Kemudian mengirimkan seorang pasukan untuk menghabisi ibunya dengan pedang.
Setelah kematian Agrippina, Nero melihat mayatnya dan berkomentar betapa cantik ibunya. Saat kremasi ibunya, Nero tidak bisa berkata-kata dan merasa takut. Berita menyebar bahwa Agrippina telah meninggal, tentara Romawi, senat dan berbagai kalangan mengiriminya surat ucapan selamat bahwa dia telah diselamatkan dari drama ibunya.
Selama sisa pemerintahan Nero, makam Agrippina tidak tertutup. Nero merasa sangat bersalah sehingga terkadang dia mengalami mimpi buruk, bahkan dihantui dan meminta penyihir Persia untuk mengusirnya.
Kisah anak bunuh ibu kandung ini demi mempertahankan sebuah tahta. Kelakukan anak juga tak jauh dari ibunya, dalam sejarah Nero dikenal sebagai kaisar yang kejam dan telah membakar kota Roma selama 39 hari. Dia juga bertanggung jawab atas pembantaian umat kristiani yang menyebar di Roma saat itu. Kisah anak bunuh ibu kandung bisa dilihat pada video berikut: